ASAL USUL HAMAS

ASAL USUL HAMAS

Oleh: P djatmiko

Belasan tahun lalu ketika mulai sedikit serius baca-baca buku sejarah tentang Israel Palestina, sejarah pergerakan Hamas ikut di dalamnya. Ada paragraf-paragraf yang dulu saya baca biasa saja, ternyata dinukil dengan bodoh oleh sebagian orang tuna literasi, yaitu Hamas diciptakan oleh Israel. 

Di buku-buku semi akademis itu, diceritakan cikal bakal Hamas yaitu sekelompok islamis yang membentuk gerakan-gerakan dakwah dan sosial, mereka melihat kebutuhan ini (dakwah dan sosial kemanusiaan) yang sekian puluh tahun tertinggal. 

Btw ini sudah memenuhi ujaran salafi untuk tasfiyah dan tarbiyah bukan? Mereka para islamis itu tidak ujug-ujug angkat senjata, mereka melihat keberislaman yang kurang setelah puluhan tahun dijajah lalu mereka coba perbaiki dari sisi itu (dengan gerakan dakwah dan sosial). Aku rasa gambarannya tak sulit dibayangkan kalau mempelajari latar belakang ideologi gerakan-gerakan yang sudah ada lebih dahulu. 

Pada satu tahap mereka (para islamis ini) lalu membentuk ormas Al Mujamma yang tujuan awalnya dakwah, mengkader, menyemai semangat berislam di masyarakat Palestina, kegiatannya membangun masjid, perpustakaan dan pengajian-pengajian. 

Di buku-buku diceritakan yang dimaksud masjid itu begini, ada satu bangunan yang sudah roboh tanpa pintu tanpa atap yang ditinggal, ya mereka bersihkan, kasih tikar dan didirikan sholat di situ, sampai tetangga-tetangga tempat itu mulai ikut sholat di situ. 

Israel membiarkan mereka di awal karena berpikir bahwa mereka bisa mengencerkan (mengurangi) dukungan rakyat Palestina pada FATAH yang waktu itu sedang getol-getolnya mengadopsi perlawanan bersenjata. 

Beberapa laporan intelijen Israel sudah memperingatkan bahwa mereka ini -islamis- walaupun saat itu tidak menggunakan senjata, pesan-pesannya jelas, mereka anti israel dan bahkan mereka tidak pernah mengekslusi kemungkinan menggunakan senjata untuk melawan israel, begitu bunyi nota-notanya. 

Namun pemerintah Israel membiarkan. Catatan: fase ini islamis yang dibiarkan oleh Israel tidak hanya Hamas, ada Jihad Islami yang muncul pada saat bersamaan. Treatmentnya sama, mereka dibiarkan dengan harapan akan melemahkan Fatah.

Sekarang orang-orang Israel, mantan-mantan petingginya banyak yang menyesali itu, mereka menyebut "Israel help the creation of Hamas" (Israel membantu pembentukan Hamas), karena mestinya Israel menghancurkan Al-Mujamma (cikal bakal Hamas) selagi masih kecil. Itu makna kalimat "we create Hamas". Bahwa mereka melakukan pembiaran karena mengira itu politik devide et impera (memecah belah rakyat Palestina) yang efektif. 

Fatah juga mengamini narasi ini (Hamas bikinin Israel) karena mereka juga merasa kesal. Ibaratnya ada kompetitor baru. 

Apakah tindakan islamis mendirikan Al-Mujamma dan lalu berubah jadi Hamas salah? Apakah kemunculan anak baru berarti memecah belah Palestina? 

Fatah boleh saja kesal, tapi mestinya tidak ada monopoli perjuangan. Dimana-mana pluralitas akan terbentuk secara alamiah saja, yaitu ada perbedaan ideologi dan bagaimanapun yang ditawarkan pendatang baru itu juga ada penerimanya dari rakyat Palestina. 

Michael Broning dalam Political Parties in Palestine menyebut misalnya, perbedaan pendekatan islamis dan sekuler bukan faktor utama, ada faktor stagnansi, kegagalan dan korupsi pada status quo.

Jadi aku rasa yang dikutip oleh Syafii Maarif, Said Ruslan, Mehdi Hasan betapapun itu nama-nama besar, mereka tidak mengutip maksud kalimat "We (Israel) create Hamas" dengan benar. Tidak menjelaskan semantik dengan benar. Aku rasa mereka juga ringan saja, tidak terlalu peduli dengan seberapa akurat mereka menukil. Karena perbedaan ideologi. 

Justru yang berintegritas adalah orang seperti Ulil yang menegaskan "Hamas ada kekurangan tapi jangan ambil mentah-mentah propaganda musuh-musuhnya". Paling baik tentu membaca buku-buku primer, buku-buku akademis dan semi akademis, sambil dipilah-dikelompokkan sesuai derajat keobjektifannya. Jurnalis independen, umumnya objektif, misal. 

Ini aku ambilkan dari Avraham Sela, akademisi israel sendiri "The Continuum Political Encyclopedia of the Middle East" dia menulis "Pada masa itu, para islamis dilihat di mata pemerintah israel akan bisa menjauhkan orang palestina dari PLO, karena islamis tidak melakukan perlawanan bersenjata mereka dianggap bukan problem. Pemerintah israel tidak punya peran untuk meluluskan alumni islamis ini menjadi hamas movement."

Ini aku ambilkan komentar Michael Smith orang amerika pengamat politik spesialis konflik timur tengah pada ucapan Mehdi Hasan yang kurang lebih sama dengan Pak Syafii Maarif dan Said Ruslan:

لذلك عندما يقول الناس أن إسرائيل" أنشأت "حماس ، فإنهم يجهلون في أحسن الأحوال ، ومخادعون في أسوأ الأحوال - وهو ما ينطبق على حسن - لأنه يعلم جيدًا أن إسرائيل لم تنشئ حماس. وهذا يلعب أيضًا في الرواية المناهضة للاستشراق ، التي تحدد إلقاء اللوم على كل المشاكل الذاتية لأعداء / جيران إسرائيل على إسرائيل. هناك العديد من الكتب حول تأسيس حماس. ومن الواضح أن المحررين (لهذه الصحافة) لم يكلفوا أنفسهم عناء قراءتها ، وإلا لما استضافوا حسن تاريخ بديل على موقع الويب الخاص بهم.

"Jadi, ketika orang mengatakan Israel 'menciptakan' Hamas, mereka minimal tidak peduli, maksimal tidak jujur -yang terakhir ini berlaku untuk Mehdi Hasan- karena dia tahu betul Israel tidak menciptakan Hamas. Retorikanya memang mengambil peran dalam skema narasi anti-orientalisme, yang suka menyalahkan semua masalah yang ditimbulkan sendiri oleh musuh/tetangga Israel ke Israel. Ada banyak buku tentang pembentukan Hamas. Editorial (jurnalisme ini) sepertinya jelas tidak mau repot membacanya, jika tidak (kalau mereka mau membaca) mereka tidak akan menjadikan Mehdi Hasan sebagai host untuk tema sejarah alternatif di situs web mereka." 

Ada masih beberapa buku primer lain. Avraham Sela juga menulis Hamas New Introduction, di sana laporan-laporan intelijen yang mengingatkan pemerintah Israel dikutip. 

Kalau kita membaca sejarah, sebagian besar pergerakan kemerdekaan kita itu juga mendapatkan acknowlegement (pengakuan) dari penjajah. Sebut saja Boedi Utomo, Sarekat Islam, bahkan NU dan Muhammadiyyah, meregisterkan diri, dan diijinkan oleh Belanda. Ini normal dalam penjajahan, harusnya bagaimana memang? Bahkan BPUPKI, PETA dibentuk oleh Jepang, dst. 

Mestinya penjelasan dan analogi ini cukup. Ya untuk hati yang dengki dan fanatik golongan tak ada yang cukup kalau mereka tidak suka, sebaliknya kalau sesuai hawa nafsunya, informasi sekeping klip 1 menit atau ceramah tanpa dalil dari orang semacam Said Ruslan pun akan cukup.

Tambahan, karena ada yg meminta jurnal, berikut ini saya ambilkan dari jurnal, ada beberapa jurnal tapi saya kutipkan yang memang langsung membahas hipotesis ini

The Origins of Hamas: Militant Legacy or Israeli Tool? Jean-Pierre Filiu. 

Ini saya kutipkan dari hlm akhir (kesimpulannya):
But neither can their caricature as tools of Israel after 1967 be justifed. True, they broke away from the nationalist consensus and remained conspicuously neutral during the four bitter years of armed resistance against the Israel Defense Forces in the Strip in the wake of the 1967 war. But this was a long-term strategy whose aim was to establish foundation of society, competing vision through fierce competition first with the leftist factions and then with Fatah, a solid power base among the local population, and it was the people’s uprising in 1987 that led to the Mujamma’s transformation into Hamas.

[Tetapi karikatur mereka (Hamas) sebagai alat Israel setelah tahun 1967 juga tidak dapat dibenarkan. Benar, mereka (Hamas) memisahkan diri dari konsensus nasionalis dan tetap netral secara mencolok selama empat tahun perlawanan bersenjata yang sengit melawan Pasukan Pertahanan Israel di Jalur Gaza setelah perang tahun 1967. Tapi ini adalah strategi jangka panjang yang bertujuan untuk membangun fondasi masyarakat, bersaing visi melalui persaingan sengit pertama dengan faksi kiri dan kemudian dengan Fatah, basis kekuatan yang kuat di antara penduduk lokal, dan pemberontakan rakyat pada tahun 1987 itulah menyebabkan transformasi Mujamma menjadi Hamas.]


Baca juga :