[PORTAL-ISLAM.ID] Dalam beberapa minggu terakhir, wacana Muktamar Luar Biasa (MLB) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bergulir kencang. Beberapa kader di daerah yang tak puas dengan kepemimpinan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mendesak adanya pergantian kepemimpinan di tubuh partai.
Dari Lampung dikabarkan, mantan Ketua DPC PKB Bandar Lampung Juanda menilai partai yang didirikan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) itu kehilangan watak demokratisnya. Banyak pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) merangkap jadi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW). Penentuan Ketua DPC juga dinilai dikendalikan dari atas sehingga menafikan aspirasi kader bawah.
“Saat ini konsolidasi terus kita bangun sampai tuntas dan MLB terwujud,” katanya kepada media massa.
Selain ‘membakar’ Lampung, ‘percikan api’ dalam tubuh PKB juga menjalar ke Banten dan Jawa Barat. Akhmad Zamakhsyari, mantan Wakil Bupati Karawang yang dilengserkan dari posisi Ketua DPC PKB Karawang serta merasa dipermalukan oleh Cak Imin di depan umum, mengancam akan menggelar KLB (Kongres Luar Biasa) PKB Jabar.
Jimmly, panggilan Akhmad Zamakhsyari, mengaku mendapat dorongan dari 22 DPC PKB di Jabar. Jika KLB di provinsi besar itu sukses, tentu dapat memperbesar tuntutan MLB yang diperjuangkan oleh Juanda dan kawan-kawan.
Maraknya gerakan kader daerah yang menginginkan pendongkelan Cak Imin itu, dalam pandangan pengamat politik Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang Robby Patria, merupakan fenomena yang lumrah. Kontestasi politik di level bawah, kata Robby, sering diwarnai ketidakpuasan karena pola kendali keputusan parpol-parpol Indonesia terpusat di tangan elit tertinggi partai.
Meski demikian, Robby menilai bahwa legitimasi politik Cak Imin saat ini sangat kuat sehingga tidak mudah untuk digoyang. Keberhasilan PKB menembus posisi lima besar dalam Pemilu 2019, kata Robby, merupakan fakta keberhasilan kepemimpinan keponakan Gus Dur yang sulit dibantah.
Robby yakin tuntutan MLB akan gembos jika tidak didukung figur-figur yang memiliki ketokohan kuat. ‘Percikan api’ MLB hanya akan membesar jika didukung tokoh sentral seperti Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut).
Selain memiliki posisi sebagai menteri yang dekat dengan Presiden, Yaqut juga Ketua GP Anshor dan memiliki pengaruh signifikan di kalangan struktural NU. Meski demikian, sejauh ini elit-elit PKB termasuk Gus Yaqut belum tertarik mengeluarkan pernyataan terkait MLB.
“Saya kira elit-elit PKB termasuk Gus Yaqut perlu berhati-hati menanggapi wacana MLB. Sebab, jika ada salah pernyataan, bisa dianggap tidak loyal kepada Cak Imin. Nasibnya bisa menyusul (Abdul Kadir) Karding yang terbuang dari elit PKB,” pungkas Robby, Sabtu (10/4). [rmol]