[PORTAL-ISLAM.ID] Pemerintah Turki menawarkan bantuan untuk melakukan pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali pada Rabu (21/4/2021) dini hari.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Achmad Riad mengatakan selain Turki, banyak negara juga menawarkan bantuan untuk melakukan pencarian seperti Amerika Serikat, Perancis, Rusia, India dan Australia.
Saat ini yang sudah terkonfirmasi akan memberikan bantuan berupa kapal penyelamat kapal selam yakni MV Swift Resque dari Singapura yang tiba pada 24 April dan MV Mega Bakti dari Malaysia tiba pada 26 April, kata Achmad.
"[Kapal bantuan] pun belum berangkat," jelas Achmad Riad dalam konferensi pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai Bali pada Kamis (22/4).
Terkait dengan banyaknya tawaran bantuan itu, Panglima TNI akan berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Nanti kita akan mengikuti prosedur," tambah dia.
Sebelumnya, KRI Nanggala-402 hilang kontak saat sedang melaksanakan latihan penembakan torpedo di perairan Bali.
Pada Rabu pukul 03.00 WIB KRI Nanggala-402 yang membawa 53 orang meminta izin menyelam untuk melaksanakan penembakan.
Setelah izin diberikan, kapal selam hilang kontak dan tidak bisa dihubungi lagi.
Sejumlah kapal perang dengan menggunakan sonar aktif melakukan pencarian di sekitar posisi penyelaman, namun KRI Nanggala-402 belum ditemukan.
Diduga KRI Nanggala berada di kedalaman 700 meter.
KRI Nanggala-402 dibuat tahun 1977 di HDW (Howaldtswerke Deutsche Werft) Jerman dan bergabung dengan jajaran TNI AL tahun 1981.
Menurut TNI Angkatan Laut kondisi material dan personel siap untuk beroperasi.
KRI Nanggala-402 dikomandani Letkol Laut (P) Heri Ocatvian yang telah bertugas selama satu tahun.
(Sumber: Anadolu Agency)