[PORTAL-ISLAM.ID] Kementerian Luar Negeri Turki memanggil Duta Besar China untuk Ankara, Liu Shaobin, pada Selasa (6/4/2021). Pemanggilan tersebut terkait cuitan yang dikeluarkan Kedutaan Besar China di akun Twitternya tentang Uighur.
Dilaporkan Reuters, Kedutaan besar China pada Selasa menuliskan cuitan untuk menanggapi politisi oposisi yang mengkritik perlakuan China terhadap Uighur. Politisi itu mengkritik China dengan mengungkapkan pembunuhan orang Uighur pada tahun 1990 oleh pasukan Tiongkok di Kotapraja Baren.
Kedutaan China pun menandai kepala oposisi Partai IYI (Baik) Meral Aksener dan Walikota Ankara Mansur Yavas, dan menulis: "Tiongkok dengan tegas menentang siapa pun yang berkuasa, yang dengan cara apa pun menantang kedaulatan China dan integritas teritorialnya."
“Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang adalah bagian integral dari wilayah Tiongkok. Ini adalah fakta yang diterima secara internasional dan tidak terbantahkan,” kata Kedutaan China.
Cuitan Kedubes China tersebut dianggap mengganggu dan menimbulkan ketidaknyamanan. Kementerian Luar Negeri Turki pun menyampaikan ketidaknyamanan itu kepada Dubes Shaobin, menurut seorang pejabat Turki. [RMOL]