Operasi SAR terhadap KRI Nanggala 402

[Alif Rafik Khan Repost Budi Saks]:

Operasi SAR terhadap KRI Nanggala 402 dengan 53 awaknya yang karam dikedalaman 700 meter 70km di utara pantai Bali menjadi perhatian dunia.

Tercatat lebih 10 negara siap mengirim bantuan kapal rescue khusus laut dalam karena dunia tahu Indonesia sebagai negara maritim terbesar didunia tak memiliki kemampuan atau peralatan dengan spesifikasi tersebut. Dari 10 negara itu Malaysia dan Singapura yang sudah lepas sauh dari pelabuhan masing masing menuju ke titik koordinat yang ditemukan oleh TNI AL dan satelit militer Amerika. Menyusul India yang juga kapal penyelamatnya sudah dalam perjalanan.

Walaupun nanti kapal kapal deep rescue itu sudah sampai koordinat yang ditentukan namun penerapan skenario penyelamatan taklah semudah diatas kertas karena dengan kedalaman 700 meter banyak hal bisa terjadi dan operator ROV harus berjuang keras untuk bisa sampai diatas damage submarine dan selamatkan ke 53 sailor kita itu.

Sebagai gambaran saja. Ketika saya menyelam dikedalaman lima belas meter saja maka arus belum tentu sama karena ketika dipermukaan arus bergerak kebarat dengan kecepatan 3 knot kadang bisa saja pas dibatas delapan-sepuluh meter arah arus kebalikannya dengan kecepatan lebih cepat pula dan ini beberapa kali saya alami. Itu cuma limabelas meter bagaimana dengan tujuh ratus meter ?

Selain itu untuk diketahui bahwa makin dalam lautan maka makin kuat pula tekanan yang diterima. Gambarannya begini : di kedalaman 1-10 meter maka tekanan nya 2atm artinya tiap inci tubuh kita mendapat tekanan sebesar 2atm kemudia dari 10-20 meter tekanannya bertambah 3 atm dan seterusnya setiap penambahan sepuluh meter kedalaman tekanan yang diterima akan terus bertambah (koreksi bila salah) maka hitung saja dikedalaman 700 meter jangankan manusia besi baja pun bisa bagai kaleng soft drink kosong diremas lumat. Kalau terjadi pada tubuh manusia bisa jantung, paru paru dan seluruh jaringan syaraf pecah.

SKENARIO
Seperti pada gambar dibawah maka skenario rescue dimulai dengan memastikan titik koordinat karamnya 402 lalu ship rescue menurunkan ROV ke damage submarine mengoneksikan palka penyelamat pada emergency door escape lalu mengevakuasi para survivor. ROV deep rescue baik milik Malaysia,Singapura maupun India semua sudah dilengkapi dengan ruang deco/room chamber yang meminimalisir cedera akibat efek tekanan kedalaman laut (dekompresi). Masing masing dengan kapasitas 40 survivor. (masalahnya awak 402 yang harus diselamatkan berjumlah 53 jadi biasanya kapten kapal mendahulukan dari bawahan yang terendah pangkatnya  dan termuda usianya kemudian bila perlu sang kapten mengorbankan diri terkubur dilaut bersama kapalnya, begitulah kehormatan seorang kapten laut).

PSIKOLOGI
Semua insan yang menjadi awak kapal selam tentunya tidak boleh mengidap apa yang disebut dengan claustrophobia karena mereka harus bekerja dalam satu tabung sempit selama berhari hari bahkan lebih dikedalaman laut yang hanya sang kapten dan perwira pelaksana saja yang tahu dimana dan kemana kapal selam bergerak. beda kondisi dengan kapal kapal permukaan.
Selain itu sesama awak kapal tentunya sudah paham bahwa belum pernah ada kecelakaan kapal selam yang awaknya berhasil diselamatkan. Seperti peristiwa Kursk dan Ara misalnya. Jadi bila kini nanti operasi ini berhasil maka akan menjadi sejarah untuk pertama kalinya (insya Allah insya Allah insya Allah).
Anda juga harus bisa bayangkan bila para penyelamat terlambat datang (sebagaimana pada Kursk dan Ara) antara crew harus menyaksikan sahabat sahabatnya mati lemas sedang ia sendiri mati pelan pelan.

BERPACU DENGAN WAKTU
Saat tulisan ini diketik diperkirakan oksigen yang tersisa untuk 53 pelaut kita itu masih cukup kurang dari 58 jam sementara Swift Rescue Singapura dan Mega Bakti Malaysia baru memasuki barat laut Jawa dengan kecepatan dibawah 15knot disusul ship rescue India yang baru mencapai sekitar Andaman heading ke barat Aceh. Jadi begitu ship rescue pertama tiba ia haruslah langsung mencapai koordinat dengan sangat presisi ! Tidak ada kesempatan kedua !

Dan pada detik detik Ramadhan inilah mari kita kuatkan doa doa dan harapan kita pada Allah SWT agar semua pelaut pelaut kita tersebut diberi keselamatan seperti saat Allah selamatkan nabi Yunus ketika terjebak dalam perut paus raksasa.

Tetap Optimis.

Allah Akbar !!!

___
ket foto bawah: 

1. Perwira Tentara Laut Diraja Malaysia melakukan final briefing.
2. Profil dan skenario penyelamatan dari Swift Rescue Singapura.
3. Deep Submergence Rescue Vessel India.

Baca juga :