[PORTAL-ISLAM.ID] a'far bin Abi Thalib adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang rupa dan perilakunya disebut mirip Rasulullah. Ja'far adalah pejuang yang mati syahid di perang Mut'ah. Ja'far dijuluki sang burung surga yang berkicau.
Rasulullah juga memberi gelar Ja'far bin Abi Thalib Abul masakin yang artinya bapak orang-orang miskin. Julukan Ja'far bin Abi thalib lainnya adalah Dzul janahain yang artinya pemilik dua sayap.
Ja'far bin Abi Thalib adalah sepupu Nabi Muhammad SAW. Dia juga kakak dari khulafaur rasyidin keempat Ali bin Abi Thalib. Ja'far termasuk dalam orang-orang yang pertama masuk Islam. Dia masuk Islam di hari yang sama dengan istrinya Asma bin Umais.
Kabar keislaman Ja'far dan Asma membuat mereka disiksa oleh kaum Quraisy. Namun, mereka tetap berpegang teguh pada agama Allah dan setia menjadi pengikut Rasulullah.
Saat Rasulullah mengizinkan para sahabat untuk hijrah ke Habasyah (sekarang Etiopia), Ja'far dan istrinya ikut hijrah dan tinggal di sana selama beberapa tahun. Di Habasyah, mereka dikaruniai tiga orang anak yakni Muhammad, Abdullah, dan Auf.
Ja'far bin Abi Thalib juga menyebarkan Islam di Habasyah. Dia mampu mengajarkan Al-Qur'an dengan fasih ke penduduk Habasyah.
Kepergian Ja'far ke Habasyah, membuat Rasulullah sangat rindu dengan sahabat sekaligus sepupunya itu. Hingga saat penaklukan Khaibar, tiba-tiba Ja'far datang bersama orang-orang dari Habasyah.
Hati Rasulullah diliputi kegembiraan karena kedatangan Ja'far. Dia langsung merangkul Ja'far .
"Aku tidak tahu dengan yang mana aku lebih bergembira, penaklukan Khaibar atau kedatangan Ja'far," kata Rasulullah, seperti dikutip dari buku Biografi 60 Sahabat Rasulullah SAW karya Khalid Muhammad Khalid.
Pada perang Mut'ah saat kaum Muslimin melawan 200 ribu prajurit Romawi, Rasulullah mempercayakan Ja'far menjadi satu dari tiga panglima dan komandan pasukan.
Ja'far menjaga bendera umat Islam dengan sekuat tenaga. Dia menjaga bendera hingga titik darah penghabisan. Prajurit Romawi mengepung Ja'far hingga tidak ada celah untuk menyelamatkan diri.
Pasukan musuh berhasil menebas tangan kanan Ja'far dengan pedang. Sebelum benderanya terjatuh, Ja'far segera menyambut bendera itu dengan tangan kirinya.
Ja'far tak mau bendera itu jatuh ke tanah karena berarti kalah. Saat jasanya roboh, tiang bendera itu tertancap di antara kedua bahunya. Abdullah bin Rawahah pun bersiap mengambil bendera itu.
Ja'far bin Abi Thalib pun wafat dalam perang Mut'ah. Itulah kisah Ja'far bin Abi Thalib yang mati syahid di perang Mut'ah.