Tidak Mau Merusak Ekonomi, Jokowi: Untuk Apa Lockdown Kalau Yang Terkena Virus Cuma Satu Kelurahan?

[PORTAL-ISLAM.ID]  Presiden Joko Widodo kembali menekankan cara efektif pengendalian transmisi virus Covid-19 yang digunakan adalah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro.

"Jika dirasa perlu, ini PPKM bisa dilakukan tetapi dalam skala mikro. Baik itu dalam skala kampung, desa, RW atau RT saja," ujar Jokowi saat membuka Munas IV Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Inonesia (Apeksi) yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (11/2).

Pasalnya, mantan Wali Kota Solo ini menilai kebijakan di negara lain yang berupa lockdown full justru memberikan dampak pada perekonomian.

"Oleh sebab itu dua minggu lalu saya sampaikan, kita harus bekerja lebih detil, lockdown skala mikro, mikro lockdown tidak merusak pertumbuhan ekonomi, tidak merusak ekonomi rakyat," ungkapnya.

Maka dari itu, Jokowi menekankan kepada pemerintah daerah agar memetakan secara spesifik daerah-daerah di tingkat paling bawah yang memang layak diterapkan PPKM berskala mikro.

"Jangan sampai yang terkena virus hanya satu orang di satu RT yang di lockdown seluruh kota. Atau jangan sampai yang terkena virus satu kelurahan yang di lockdown seluruh kota, untuk apa? Yang sering kita keliru di sini," tegasnya.

"Oleh sebab itu wali kota wakil wali kota harus melakukan pemetaan zonasi Covid secara detil. Enggak bisa lagi satu kota di lockdown, melihat proses-proses di negara-negara lain me-lockdown satu negara/provinsi/kota, ekonominya jatuh. Jadi hati-hati mengenai ini," demikian Joko Widodo.[rmol]
Baca juga :