Mo Salah, Pahlawan di Jalanan

PAHLAWAN DI JALANAN 

Senin malam, 28 September 2020 adalah hari yang tak akan terlupakan bagi David Craig, seorang tuna wisma di kota Liverpool.

Waktu itu, di sebuah pom bensin, ia berpapasan dengan gerombolan anak muda yang kemudian mengerubungi dan meneriaki David dengan berbagai kata-kata hinaan. Tak ada orang yang terlihat melerai aksi itu, mungkin karena waktu yang sudah larut malam atau karena orang-orang takut mendapat balasan fisik dari gerombolan tersebut. 

Pada saat bersamaan masuklah sebuah mobil Bentley hitam ke pom bensin tersebut. Rupanya si pengemudi Bentley melihat kejadian pelecehan itu. Dengan tanpa ragu, ia menghampiri gerombolan tersebut lalu menegur dan menyuruh mereka untuk menghentikan aksinya. Ketika mereka tetap mencaci maki David, lelaki tersebut membalas dengan ucapan: "(Jangan begitu). Beberapa tahun lagi, kalian bisa jadi akan seperti dia." Singkat cerita, akhirnya ia bisa mamaksa gerombolan tersebut berhenti mengganggu David dan meninggalkan lokasi. 

Lalu ia menuju ke ATM tak jauh dari lokasi kejadian dan kembali menghampiri David serta memberinya uang £100 (sekitar Rp 2 juta). David seolah tak percaya ada orang asing yang mau mengambil risiko menolong dirinya dan bahkan memberinya uang. 

Tapi yang membuatnya seolah bermimpi adalah ketika ia menyadari bahwa orang yang menolongnya itu adalah Muhammad (Mo) Salah, pemain depan Liverpool yang dikenal dengan sebutan the 'Egyptian King'. 

Adegan heroik ini bukanlah photo op seperti yang sering dilakukan oleh beberapa politisi dan selebriti untuk mencari simpati dan menaikkan popularitas. Kalau bukan karena penuturan David sendiri dan kebetulan tertangkap kamera CCTV, mungkin kisah heroik ini tak akan pernah menjadi cerita di media.
Yang jelas, Mo Salah tak hanya seorang bintang di lapangan tetapi juga pahlawan di jalanan.

(Abram Perdana)

Baca juga :