[PORTAL-ISLAM.ID] Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya memutuskan menarik rem darurat di Ibu Kota terkait penularan Corona dengan kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara total.
Keputusan pemberlakuan kembali PSBB ketat, menurut Anies, juga mengikuti arahan Presiden Joko Widodo yang meminta aspek kesehatan lebih dipentingkan.
Namun keputusan 'rem darurat' Anies ini langsung dibully oleh para pendukung Jokowi.
Bahkan sampai pengamat politik macam Yunarto Wijaya menyebut kebijakan rem darurat sebagai tanda kegagalan pemimpin.
"Ketika ada kepala daerah tarik rem darurat ya berarti dia sadar telah gagal... Hal positif kalo ini adalah bentuk kesadaran buat progress lbh baik, jadi sampah kalo cuma dijadikan panggung buat nampang n tampil sekedar beda...," kata Yunarto Wijaya di akun twitternya, Jumat (11/9/2020).
Pernyataan ngawur Yunarto ini ditanggapi dr. Rakhmat Hidayat (Manager Pelayanan Medik Rumah Sakit UI).
"Tarik rem darurat bukan karena gagal. Tapi karena situasi sedang berbahaya. Kalau kegagalan diartikan dari rem darurat, ya Indonesia bisa kalang kabut karena nanti gengsi2an," ujar dr. Rakhmat Hidayat di akun twitternya @dayatia.
Warganet lain juga menanggapi pernyataan Yunarto.
"Ketika otak dikuasai keberpihakan dan kebencian kegelapan ruang cortex terliputi hingga melahirkan kebodohan yang mendegradasikan nilai2 keakuan sesumbar dirinya," kata @hermanpanca07.
"Kalo pake logikanya yunarto,
Kereta pake rem darurat --> gagal
Kendaraan pake rem mendadak --> gagal nyetir.
Udah masuk kore "goblok" ini dok," komen netizen lain.
Tarik rem darurat bukan karena gagal. Tapi karena situasi sedang berbahaya.— Tokugawa Ieyasu (@dayatia) September 11, 2020
Klu kegagalan diartikan dari rem darurat, ya Indonesia bisa kalang kabut karena nanti gengsi2an https://t.co/aOWH0SZb4H
Kalo pake logikanya yunarto,
— Muh Ardhi Maulana (@siardhi) September 11, 2020
Kereta pake rem darurat --> gagal
Kendaraan pake rem mendadak --> gagal nyetir.
Udah masuk kore "goblok" ini dok
Ketika otak dikuasai keberpihakan dan kebencian kegelapan ruang cortex terliputi hingga melahirkan kebodohan yang mendegradasikan nilai2 keakuan sesumbar dirinya.
— Black out ..................................👀 (@hermanpanca07) September 11, 2020