Ketua Jokowi Mania Immanuel Ebenezer: Batalkan Bintang Mahaputra Ke Fahri Hamzah Dan Fadli Zon!


[PORTAL-ISLAM.ID] Pemberian Bintang Mahaputera Nararya kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah terus menuai kecaman publik. Alasan pemberian bintang penghargaan tersebut dinilai tidak jelas.

Ketua Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer pun menyesalkan keputusan pemberian
Bintang Mahaputera Nararya kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah oleh Presiden Joko Widodo.

Menurutnya, pemberian penghargaan itu menjadi aib bagi demokrasi, kemanusiaan, dan aib sebagai bangsa.

Ditegaskan Noel, sapaan akrabnya, masih banyak tokoh yang layak mendapat penghargaan daripada dua politisi tersebut.

"Ada veteran perang, ada aktivis reformasi yang cacat. Ada banyak guru, pekerja sosial yang lebih layak dari mereka berdua," tegas Noel, seperti dilansir RMOL, Kamis (13/8/2020).

Noel juga mempertanyakan alasan pemberian penghargaan tersebut. Karena kedua politisi tersebut dinilai Noel tak punya prestasi yang bisa membanggakan bangsa.

"Mereka pelaku hoax dan pernyataan-pernyataannya selalu didasari sinisme dan provokatif. Apa tidak salah penghargaan itu?" tanya Noel.

Ditambahkan Noel, rekonsialisi boleh saja. Memanfaatkan lawan juga sah-sah saja dalam bingkai persatuan. Akan tetapi setiap kesalahan tak mudah untuk dilupakan.

"Forgive but not Forget. Memaafkan tapi kami tidak akan melupakan apa yang mereka berdua lakukan selama bertahun-tahun lalu," ucap alumnus USNI ini.

Untuk diketahui, Bintang Mahaputra Nararya adalah penghargaan dari presiden kepada warga sipil yang dianggap telah berjasa secara luar biasa.

Tanggapan Jokowi

Presiden Joko Widodo menyadari, pemberian bintang tanda jasa kepada duo politikus, Fahri Hamzah dan Fadli Zon, menuai kontroversi publik.

Sebab, selama ini Fahri dan Fadli kerap melontarkan kritik kepada pemerintahan Jokowi.

Namun bagi Presiden Jokowi, kritik yang dilontarkan Fahri dan Fadli merupakan bagian dari demokrasi. Berlawanan secara politik bukan berarti bermusuhan.

"Bahwa misalnya ada pertanyaan mengenai Pak Fahri Hamzah, kemudian Pak Fadli Zon, ya berlawanan dalam politik, berbeda dalam politik ini bukan berarti kita bermusuhan dalam berbangsa dan bernegara. Inilah yang namanya negara demokrasi," kata Presiden Jokowi usai memberikan penganugerahan tanda jasa dan tanda kehormatan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (13/8/2020).

"Saya berkawan baik dengan Pak Fahri Hamzah, berteman baik dengan Pak Fadli Zon, inilah Indonesia," lanjut Jokowi.

Apalagi, pemberian bintang tanda jasa kepada Fahri Hamzah dan Fadli Zon telah dipertimbangkan secara matang oleh Dewan Tanda Gelar dan Jasa.

Maka, tidak ada alasan lain untuk tidak menganugerahi keduanya bintang tanda jasa.

"Penghargaan ini diberikan kepada beliau-beliau yang memiliki jasa terhadap bangsa dan negara dan ini melalui pertimbangan-pertimbangan yang matang oleh Dewan Tanda Gelar dan Jasa. Pertimbangannya sudah matang," lanjut Presiden Jokowi.

Diberitakan, Presiden Jokowi menganugerahi bintang tanda jasa dan tanda kehormatan Republik Indonesia kepada 53 orang dalam sebuah upacara di Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/8/2020).

Penganugerahan bintang tanda jasa dan tanda kehormatan itu dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia.

[Video]
Baca juga :