Hari Raya Qurban, Merawat Optimisme di Tengah Pandemi


Hari Raya Qurban, Merawat Optimisme di Tengah Pandemi

Oleh: Setiya Jogja

Dampak yang diakibatkan covid19 sepertinya akan makin luas dan mendalam. Jika sebelumnya lebih kepada persoalan kesehatan, pukulan berikutnya adalah persoalan ekonomi. Dan kondisi keterpurukan ekonomi bisa memicu persoalan sosial, keamanan hingga stabilitas politik. Problem bisa makin kompleks.

Sementara itu, sudah empat bulan kondisi ini belum menunjukkan tanda-tanda kapan akan bisa berakhir atau setidaknya bisa dikendalikan. Dampak ekonomi sepertinya akan makin besar.

Gelombang PHK diperkirakan akan terus terjadi. Jumlahnya bisa sampai 29 juta. Seiring tidak mampunya perusahaan untuk bertahan di tengah krisis. Beberapa negara bahkan sudah mengumumkan terjadinya resesi ekonomi. Dan kita sama-sama tidak tahu apa yang akan terjadi beberapa bulan ke depan.

***

Hari ini, sebagaian besar rakyat kita dihibur dengan datangnya Hari Raya Idul Adha. Hari dimana masyarakat muslim melakukan penyembelihan hewan qurban. Kemudian membagikannya secara merata kepada masyarakat sekitar.

Mereka yang hari-hari biasa tidak mengkonsumsi daging, hari ini memasak daging. Alhamdulillah, benar-benar hari yang membahagiakan.

Namun, setelah tiga hari tasyrik, tidak akan ada lagi penyembelihan hewan qurban. Dan kita semua akan kembali pada irama kehidupan masing-masing. Yang sepertinya tidak akan lebih mudah.

***

Semangat berqurban, sekaligus berbagi kepada sesama semestinya menjadi budaya harus tetap dirawat. Meskipun idul adha akan meninggalkan kita.

Tentu saja tidak harus dengan membagi daging. Namun bisa apapun yang dipunya, yang sekiranya dibutuhkan saudara lainnya. Atau kalaulah tidak bisa membagi sesuatu, kita bisa saling membagi semangat dan tentu saja doa. Agar optimisme tetap terjaga, seberapapun beratnya kondisi yang harus kita hadapi.

Terlebih bagi para pemimpin di semua levelnya. Semestinya para pemimpin terus menerus memberi dan merawat rasa optimisme rakyat. Baik optimisme sebagai pribadi-pribadi maupun optimisme kolektif kita sebagai bangsa dan negara Indonesia.

#GelorakanSemangatIndonesia
#GelorakanSolidaritas
#TetapOptimis

*Penulis Sekjen DPW Partai Gelora DIY

Baca juga :