Tiga Nasihat Ayah Erdogan


Presiden Turkey Erdogan berkata:

Ketika saya masih kecil, saya sangat egois, selalu mengambil yang terbaik untuk diri saya sendiri. Perlahan-lahan, semua orang meninggalkan saya dan saya tidak punya teman. Saya tidak berpikir itu salah saya tetapi saya mengkritik dan menyalahkan orang lain.

Ayah saya memberi saya 3 kalimat dan beberapa pilihan untuk membantu saya dalam hidup.

Suatu hari, ayah saya memasak dua mangkuk mie dan meletakkan dua mangkuk di atas meja. Satu mangkuk disajikan dengan satu telur di bagian atas mie dan mangkuk lainnya tidak memiliki telur di atasnya.

Ayah berkata, Anakku, silahkan kamu pilih. Mangkuk mana yang kamu inginkan. (Telur sulit didapat saat itu). Hanya bisa makan telur selama Festival Tahun Baru Islam.

Tentu saja saya memilih mangkuk dengan telur..

Saat kami mulai makan. Saya mengucapkan selamat kepada diri saya sendiri atas pilihan & keputusan cerdas yang saya lakukan dan mendapatkan telur itu.

Lalu saya terkejut ketika ayahku makan mie bersamaku, ternyata ada dua telur di bawah mangkuknya, tersembunyi di bagian bawah mie. Saya sangat menyesal.. memarahi diriku sendiri karena terlalu terburu-buru dalam keputusanku.

Ayah saya tersenyum dan iba kepada saya,

"ANAKKU KAMU HARUS INGAT APA YANG DILIHAT MATAMU MUNGKIN TIDAK BENAR.

JIKA KAMU BERNIAT MENGAMBIL KEUNTUNGAN DARI ORANG LAIN, KAMU AKAN BERAKHIR DENGAN KEKALAHAN."

Keesokan harinya, ayah saya kembali memasak dua mangkuk mie..satu mangkuk dengan telur di atasnya dan mangkuk lainnya tanpa telur di atasnya.

Sekali lagi, dia meletakkan dua mangkuk di atas meja dan berkata kepada saya, Anakku..Silahkan kamu pilih. Mangkuk mana yang kamu inginkan..

Kali ini saya lebih pintar. Saya memilih mangkuk tanpa telur di atasnya. Yang mengejutkan saya, saat saya memisahkan mie di atas, tidak ada satu pun telur di dasar mangkuk..

Sekali lagi ayah saya tersenyum dan berkata kepada saya...

"ANAKKU, KAMU TIDAK HARUS SELALU BERGANTUNG PADA PENGALAMAN KARENA TERKADANG HIDUP DAPAT MENGECOHMU ATAU MENIPUMU, TETAPI KAMU TIDAK BOLEH TERLALU JENGKEL ATAU BERSEDIH, INI HANYA SEBAGAI PENGETAHUAN YANG KAMU DAPAT  SEBAGAI PROSES PEMBELAJARANMU. DAN KAMU TIDAK AKAN MENDAPATKAN PELAJARAN SEMACAM INI  DARI  BUKU,SEKOLAH MAUPUN DI BANGKU KULIAHMU."

Hari ketiga, ayah saya lagi memasak dua mangkuk mie lagi, satu mangkuk dengan telur di atas dan mangkuk lainnya tanpa telur di atasnya..

Ayahku meletakkan dua mangkuk di atas meja dan kembali berkata kepadaku.. Anakku...Silahkan kamu pilih. Mangkuk mana yang kamu inginkan. Kali ini, aku memberi tahu ayahku, Ayah yang pilih dulu. Ayah adalah kepala keluarga dan berkonstribusi paling banyak kepada keluarga. Lalu Ayah saya tidak menolak dan memilih mangkuk dengan satu telur di atasnya.

Saat saya makan semangkuk mie saya, di hati saya berkata pasti tidak ada telur di dalam mangkuk. Yang mengejutkan saya.. Ada dua telur di dasar mangkuk. Ayah saya tersenyum kepada saya dengan cinta di matanya..

"ANAKKU, KAMU HARUS INGAT.. KETIKA KAMU BERFIKIR UNTUK KEBAIKAN ORANG LAIN, MAKA HAL-HAL BAIK AKAN SELALU TERJADI PADA DIRIMU."

Saya selalu ingat tiga kalimat nasehat ayah saya dan hidupku selalu melakukan sesuai nasihatnya.

Dan Alhamdulillah saya bisa sukses.

Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.

(fb)

Baca juga :