Nasib Macan Asia dan Klepon Yang Terhakimi


Nasib Macan Asia dan Klepon Yang Terhakimi

Penasaran dengan julukan 'Macan Asia' yang ditujukan pada Prabowo. Apakah benar julukan itu pernah dibanggakan oleh dirinya sendiri?

Searching dan membaca, ternyata julukan 'Macan Asia' bukanlah untuk Prabowo. Melainkan untuk negara ini karena sejarahnya Indonesia pernah diberikan julukan macan asia oleh negara luar.

Istilah 'Macan Asia' mengemuka di Indonesia pada era 1960-an. Kala itu, julukan yang terdengar sangar dan gagah ini diberikan dunia internasional karena ketangguhan militer Indonesia. Di bawah pimpinan Presiden Soekarno dan didukung oleh teknologi terbaru Uni Soviet, kekuatan militer Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

Pada 1980-an, istilah Macan Asia bergeser ke bidang lain: ekonomi. Di saat Tiongkok belum berkembang pesat seperti sekarang, kita menunjukkan kemajuan di bidang perekonomian. Pertumbuhan GDP yang sangat mengesankan (7-9 % per tahun) membuat era Orde Baru Soeharto dikenang sebagai salah satu masa di mana perekonomian Indonesia sangat kokoh.

Memasuki tahun 90'an, era keemasan ini mulai meluntur. Berbagai kendala mulai hinggap di negara ini hingga puncaknya penggulingan Soeharto dari pucuk pimpinan negara. Sejak era reformasi negara ini selalu mendapatkan permasalahan yang tidak mampu diselesaikan.

Sosok Prabowo melihat semua masalah ini dan bercita-cita ingin mengembalikan kejayaan Indonesia dengan julukan Macan Asia. Dalam setiap kesempatannya, Prabowo kerap berbicara mengenai potensi negara ini yang akan mampu kembali menjadi negara yang disegani apabila seorang pemimpin bisa mengelola kekayaan negaranya.

Dalam pencalonannya di pilpres, Prabowo berkali-kali bicara tentang Macan Asia.

"Saya bertekad akan membuat Indonesia menjadi Macan Asia kembali. Kita mampu untuk membuat negara lain tunduk karena kita punya segalanya," tegas Prabowo.

Ucapan Prabowo inilah yang membakar semangat rakyat hingga terjadi pergeseran julukan Macan Asia dari negara ke diri Prabowo. Beliau sendiri tidak pernah klaim dirinya sebagai Macan Asia, namun masyarakat yang sejalan pemikirannya dengan beliaulah yang memberikan.

JENDRAL KOSLAP

Panggilan atau julukan Prabowo Subianto sendiri di kalangan para jenderal adalah ‘Jenderal Koslap’. Dia dipanggil begitu, bukan karena tidak ada maksud. Prabowo merupakan Danjen Kopassus kedelapan semasa dia masih aktif di TNI. Berawal dari situ, Prabowo dijuluki Jenderal Koslap atau Jenderal 08 (Kosong Delapan). Di kalangan relawan dan tim pemenangannya, dia diberi nama Prabowo 08.

Karena merupakan Danjen Kopassus yang kedelapan, maka julukan Jendral 08 menjadi ikon pada diri beliau dari dulu hingga sekarang.

Jadi dimana klaim Macan Asia pada diri Prabowo Subianto itu?

Setelah pilpres 2019, Prabowo memutuskan berkoalisi dengan pemerintahan Jokowi. Koalisi ini dianggap pengkhianatan bagi para relawan yang menaruh harapan pada dirinya. Ketiadaan sosok penggerak, membuat mereka tidak rela seorang Prabowo merapat ke pemerintahan yang dianggap Dzalim..

Julukan yang mereka sendiri berikan justru diolok-olok dengan menumpahkan kekesalan. Macan Asia yang jadi meong, begitu kata mereka. Bukan hanya berupa kata, taburan meme dan caption menurut selera, mereka produksi untuk melampiaskan sakit hati.

Mereka sendiri yang menciptakan nama, lalu mereka sendiri yang meributkan nama itu dengan berbagai polanya.

Ajib bukan?

Cara mereka ingatkan saya tentang kejadian yang viral kemarin, tentang Klepon yang menjadi topik bahasan karena dianggap makanan yang tidak islami. Entah apa salahnya klepon, sampai dia dihakimi dan dihujat oleh mereka yang menciptakan sebutan tidak islami.

Merekalah yang memberikam statemen bahwa Klepon tidak islami, mereka yang menyebarkannya lalu mereka sendiri yang meributkan karya yang mereka hasilkan. Meminta perhatian publik dengan menghakimi si Klepon yang bingung dengan keadaan sekelilingnya.

"Apa salah daku? Kalian yang memberikan caption pada tubuhku, lalu kalian juga yang meributkan caption itu."

Mungkin begitulah kata Klepon yang tidak mengerti dengan pola yang dimainkan. Selama ini Klepon adalah makanan yang lezat. Terlihat biasa namun menyimpan rasa didalamnya. Gak ada yang istimewa dari Klepon dengan tampilannya, namun saat mulai mengenal dan mencobanya, maka akan takjub akan nikmatnya makanan ini.

Tidak pernah ada satu orang pun yang hanya habiskan satu klepon saja ketika dia menikmatinya. Pasti akan mengambil lagi dan lagi untuk merasakan sensasi pecahnya gula didalam lidah. Begitu indahnya klepon ketika berada didalam mulut, lalu ada tuduhan yang dilemparkan pihak lain padanya. Yang menikmatinya akan acuh, karena tau betapa nikmatnya Klepon itu. Yang tidak menikmatinya malah memainkan tuduhan yang mereka produksi sendiri.

Sosok Prabowo dan klepon mempunyai nasib yang sama. Selama ini mereka menghadirkan kenikmatan dalam bidangnya, lalu terhakimi oleh statemen milik orang yang membenci.

Orang-orang yang melakukan itu pada mereka, adalah orang-orang yang entah mempunyai masalah apa dalam rumahnya. Mereka yang memberikan, lalu mereka sendiri yang meributkan. Psikologi yang terganggu menyebabkan halusinasi yang berlebihan. Ketiadaan bahan, membuat mereka perlu memproduksi bahan sendiri untuk kembali diributkan.

Sosok Prabowo akan tetap menjadi seseorang dengan cita-citanya. Membawa Indonesia menjadi Macan Asia. Dan beliau telah memulai untuk mencapai hal itu dengan jabatannya saat ini sebagai Menhan. Gak ada yang berubah walaupun gonggongan anjing diluar sana begitu ramai padanya, bak kucing jantan yang minta kawin.

Sebuah klepon akan tetap menjadi klepon yang akan terus menggoda selera untuk menikmatinya. Merasakan lelehan gula merah yang tersapu lidah. Klepon gak akan merubah bentuknya dengan sorban atau kopiah di atasnya, agar dikatakan syari. Dia akan seperti apa adanya, karena itulah bentuk keindahannya.

Dan mereka akan tetap berdiri dipojokan sambil meratap, menangisi kegagalannya karena tidak bisa untuk mempengaruhi.

Menangislah, jika itu membuatmu tenang...😜

(Iwan Balaoe)



Baca juga :