Tipu Daya Aidit Membela Pancasila


[PORTAL-ISLAM.ID]  Tahun 1964, DN Aidit sebagai tokoh PKI mengeluarkan buku "AIDIT MEMBELA PANTJASILA", masih ejaan lama, jika dengan ejaan EYD sekarang "AIDIT MEMBELA PANCASILA". Saat itu Dipa Nusantara Aidit, yang sering di tulis DN Aidit, sebagai ketua Partai Komunis Indonesia (PKI).

Pemikiran DN Aidit tentang Pancasila, dituangkan di buku "AIDIT MEMBELA PANTJASILA", menyatakan bahwa PKI mendukung adanya Pancasila. DN Aidit berhasil meyakinkan Ir. Soekarno bahwa PKI bisa hidup berdampingan dengan banyak partai politik. PKI tidak menyatakan anti-agama, tetapi menyatakan bahwa agama tidak bisa mewakili PKI dalam menjalankan program dan politik PKI. Tujuan PKI yaitu membentuk masyarakat tanpa kelas dan tanpa exploitation de l'homme par l'homme (eksploitasi manusia oleh manusia). Jadi walaupun hampir semua anggota PKI beragama Islam, tetapi hal-hal yang ada di agama tidak bisa menjadi dasar mengambil keputusan dalam menjalankan PKI.

Hal yang menarik, Aidit menyatakan, bukan karena namanya partai komunis, kalau tidak revolusioner. Apapun itu jika tidak memiliki visi yang jauh ke depan, termasuk out of date. Jadi PKI bisa saja bermetamorfosis menjadi partai lain, asal memiliki revolusioner untuk merubah sesuatu yang stagnan, dengan tujuan masyarakat tanpa kelas.

Jadi walaupun Aidit membuat buku tentang Pancasila, menyatakan mendukung Ketuhanan Yang Maha Esa, tetapi dalam prilaku politiknya bertolak belakang. Sebuah kamuflase yang berhasil, PKI hampir berkuasa di Indonesia, jika saja TNI tidak turun tangan menangani permasalahan PKI, mungkin saja Indonesia menjadi negara komunis lewat "Gestapu" G 30 S/PKI.

TNI saat itu dibawah Mayjen Soeharto berhasil mengambil langkah strategis untuk membasmi PKI, yang berpura-pura mendukung Pancasila, tetapi ternyata hanya tipuan belaka. Karena pada saat itu, PKI menangkap para ulama-ulama, dan memberikan pengaruh bahwa agama itu tidak boleh mempengaruhi negara. PKI memposisikan Pancasila diatas Agama, sehingga ajaran-ajaran agama harus ditumpas.

Tahun 1964 menerbitkan buku "MEMBELA PANCASILA", setahun berikutnya 1965 melakukan makar G 30 S/PKI "PENGHKIANATAN PANCASILA".

Baca juga :