Asal-Usul Konspirasi Bill Gates


[PORTAL-ISLAM.ID]  Nama pendiri sekaligus mantan CEO Microsoft, Bill Gates ramai diperbincangkan masyarakat dunia karena dihubungkan dengan pandemi virus corona SARS-Cov-2 (Covid-19) yang telah menggerogoti jutaan masyarakat di berbagai negara.

Sebetulnya, Gates sudah pernah memperingatkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal ancaman pandemi ini di AS. Dalam pertemuan di Trump Tower tahun 2016, Trump yang saat itu masih merupakan calon presiden berdiskusi dengan Gates soal bahaya penyakit menular.

Kala itu, pria berusia 64 tahun itu mendorong Trump untuk memprioritaskan mitigasi negara untuk menghadapi pandemi. Saran itu juga ia berikan ke kandidat presiden lainnya, salah satunya yaitu Hillary Clinton.

Gates pun menyayangkan sikap negara-negara yang telah menghabiskan banyak uang untuk menghindari perang nuklir tetapi hampir tidak melakukan langkah pencegahan apa pun untuk menghentikan pademi.

Dua tahun sebelumnya, tepat pada 2015 saat berkesempatan menyampaikan pidato di acara TED, Gates pun sudah berbicara banyak soal wabah penyakit.

Gates mencontohkan wabah ebola yang menewaskan ribuan orang di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone. Lalu ia menyoroti faktor-faktor pencegahan penyebaran penyakit di seluruh dunia dan memperingatkan potensi pandemi di seluruh dunia yang jauh lebih menular.



Muncul Teori Konspirasi Gates Aktor Utama Pencipta Corona

Alhasil pembicaraan itu menjadi titik awal munculnya teori konspirasi Bill Gates soal virus corona baru. Beberapa ahli teori konspirasi sayap kanan mengklaim bahwa Gates merupakan dalang dari keberadaan virus corona SARS-Cov-2.

Teori konspirasi yang menghubungkan Gates dengan virus corona baru, dimulai pada akhir Januari 2020. Salah satu miliarder AS ini disebut telah memiliki pengetahuan yang mumpuni tentang pandemi virus corona.

Lalu muncul berbagai artikel, salah satunya yang menyatakan bahwa Gates Foundation turut menyelenggarakan latihan pandemi pada akhir 2019 dan mensimulasikan secara global wabah virus corona.

Artikel itu menghubungkan kelanjutan investasi Gates Foundation dalam memerangi pandemi global dengan pengetahuan sebelumnya terkait virus corona.

Menurut situs FastCheck.org, artikel yang diterbitkan oleh Infowars yang sebenarnya adalah Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins menggelar latihan yang berfokus pada keadaan darurat mitigasi jika terjadi pandemi yang sangat parah dan acara itu diikuti oleh yayasan Gates yakni Bill & Melinda Gates Foundation.

Gates Dituding Susupi Mikrocip di Vaksin Covid-19

Teori konspirasi yang disematkan kepada Gates ialah banyak kalangan yang menuding vaksin Covid-19 buatan disusupi mikrocip. Mikrocip ini ditugaskan untuk memantau pergerakan warga yang mendapat vaksin itu.

Menurut survey yang dilakukan YouGov, kantor berita Fox News merupakan media yang percaya dengan teori konspirasi vaksin Covid-19 Bill Gates.

Bahkan 44 persen para pendukung Donald Trump pun mempercayai teori konspirasi itu.

Lalu sekitar 12 persen orang yang memilih Hillary Clinton pada Pilpres AS 2016 juga percaya dengan teori konspirasi Gates. Sisanya mengatakan mereka tidak yakin.

Gates melalui yayasan sosial yang ia dirikan dengan sang istri yaitu Bill & Melinda Gates Foundation memang gencar menggelontorkan dana untuk mengembangkan vaksin Covid-19.

Sejauh ini Gates menambahkan dana sekitar US$1,6 miliar. Sementara total dana yang telah diinvestasikan sekitar US$5,7 miliar.

Bahkan Kepala Partai Komunis Rusia secara tidak langsung sempat menuding bahwa akan ada implantasi cip massal terselubung dengan dalih vaksinasi virus corona baru, yang saat ini gencar digalakkan Bill Gates, seperti dikutip BBC.

Teori konspirasi mikrocip ini muncul pertama kali pada Maret 2020 saat Gates mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa butuh sertifikat digital untuk diberikan kepada seseorang atau suatu organisasi yang menciptakan vaksin virus corona baru.

Setelah itu beredar artikel yang diberi judul, 'Bill Gates will use microchip implants to fight coronavirus' atau 'Bill Gates akan menggunakan implan mikrocip untuk melawan virus corona'.

Artikel itu merujuk pada penelitian yang didanai Gates Foundation terkait teknologi yang dapat menyimpan catatan vaksin seseorang. Namun teknologi tersebut tidak berbentuk seperti mikrocip dan tidak difungsikan untuk melacak pergerakan seseorang dan mengambil informasi pribadi mereka.

Juru bicara yayasan sosial Bill & Melinda Gates Foundation berdalih 'sertifikat digital' yang dimaksud adalah untuk menciptakan platform digital open source dengan tujuan memperluas akses ke pengujian berbasis rumah yang aman.

(Sumber: CNN)

Baca juga :