Tiba-tiba Mereka Kompak Propaganda 'JANGAN PANGGIL SAYA HABIB', Ada Apa?


[PORTAL-ISLAM.ID] Pasca insiden PSBB Habib Umar Assegaf, dan sebelumnya penangkapan kembali Habib Bahar Smith... tiba-tiba (atau by design?) muncul kampanye JANGAN PANGGIL SAYA HABIB.

Tidak tanggung-tanggung, bukan buzzer kelas receh yang meramaikan, tapi sudah 'para tokoh'.

Ada artis Anggun C Sasmi, Addie MS, sampai mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Mereka 'kompak' memviralkan JANGAN PANGGIL SAYA HABIB ala Quraish Shihab.

Dalam postingan yang diunggah mereka-mereka itu, disertakan gambar yang berisi quote dan foto Quraish Shihab yang isinya JANGAN PANGGIL SAYA HABIB...

"Ilmu saya belum dalam
akhlak saya belum sesuai
dengan yang diajarkan agama.
Jadi tak usah
panggil saya habib.
Biar saya berjuang dulu."

[Quraish Shihab]

Sontak kampanye 'JANGAN PANGGIL SAYA HABIB' menuai reaksi balik.

Ada warganet yang memberi tanggapan super makjleb!

"La iyalah gk mau  dipanggil Habib soalnya Ngurus aurat darah dagingnya sendiri aja blom bisa. Ape kata dunia klu seorang Habib tp anaknya aja gk paham aurat. Tunggu ajalah pak Qurais berhasil berjuang nutup aurat anak2nya dulu. Sabar aja siapa tau bisa," komen akun @RestyReseh menanggapi postingan Anggun C Sasmi.

Seperti diketahui, salah satu putri dari Quraish Shihab adalah Najwa Shihab, pemandu acara Mata Najwa.


Ada pula yang menyoroti model kampanye ini sama seperti kampanye 'Saya Pancasila, Saya NKRI' yang dipakai untuk memojokkan kelompok lain.

"Meme model begini belakangan sering dimunculkan orang. Memang terlihat kesannya mulia, namun sebenarnya ini bernuansa adu domba dan memancing masalah, karena ujung-ujungnya memojokkan para habaib yang lain."

"Hati-hati, propaganda begini sedang laku sekarang, sama nadanya dengan jargon ‘cinta NKRI, cinta Pancasila’ untuk memojokkan pihak lain sebagai anti NKRI dan Pancasila."

"Umat Islam sebaiknya mencermati kemana arah propaganda seperti ini karena apapun tujuannya dipastikan menyasar kaum Muslim."

"Feeling saya mengatakan orang-orang sekuler liberal ada dibelakang kampanye masif ini."

Demikian disampaikan Archa.
Baca juga :