Hasil Survei: 92% Bersedekah di Saat Pandemi, Inikah TITIK SELAMAT Indonesia?


TITIK SELAMAT

Sudah lewat sekitar 2 bulan lebih sejak outbreak. Sejak kasus 1 positif di negeri ini. Banyak yang menduga bahwa pada hari ini kita sudah seperti Iran atau Italia saat itu.

Jumlah populasi negeri ini mirip US. Walau US lebih banyak, tapi logikanya dibawah 400 jt populasi.

US meledak di angka positif 1 juta lebih, sementara di waktu yang sama, Indonesia hanya 20 ribuan kasus positif.

Tentang rendahnya angka positif di negeri ini, ada yang menyebut tentang test swab yang tidak massive. Itu yang bikin angka positif kecil.

Tapi bagaimana pun tidak ada yang tiba-tiba tumbang massal di jalanan, atau angka kematian menanjak di kampung-kampung saban hari.

Walau angka pertumbuhan positif cukup mengkhawatirkan, hampir 1000 positif per hari.  Turun naik ke 500 lalu ke 1000. Di range itu. Tetap saja angka ini besar, tapi tidak semenakutkan US.

Tentu banyak warga bangsa yang mulai menyadari, bahwa kurva sulit turun, karena negeri ini tidak punya cukup anggaran untuk lockdown total seperti Italia dan negara maju lainnya. Sabar. Warga sudah mulai sedikit pasrah, sambil terus hati-hati.

Kalo difikir, kita satu iklim dengan Brazil, Equador, dan disana kopit sangat sangar sekali. Alhamdulillah tidak sesangar di Indonesia.

Walau banyak juga yang ngasih pendapat bahwa ledakannya sekitaran 1 bulan lagi, karena campur baurnya baru sekarang, tapi bukankah sekitar 1 bulan yang lalu juga kita masih rame-rame di jalan?

Mau seperti apapun pendapat kita, kita cukup tidak terlalu parah hari ini. Itu faktanya. 20 ribu positif. Dengan lockdown yang setengah hati. Cukup rendah. Bismillah.

Sedekah Menolak Bala

Saya jalan-jalan ke linimasa nya mas Yuswo Hady, lalu melihat tabel ini. Sebuah hasil riset lembaganya Mas Yuswo. Beliau ini lama meneliti market.

92% yang disurvey menyebutkan memutuskan untuk bersedekah. MasyaAllah. Ini pembacaan yang sangat mendalam.

Kami di Berkah Box juga ngerasain banget. 4 bulan terakhir naik distribusi nasi box gratis dua kali lipat. Dari 9000 nasi box per pekan, melonjak sampai 18.000 box. Alhamdulillah.

Sedikit bertanya. Padahal musim susah. Tapi semangat orang bersedekah tinggi banget. Memang negeri ini kumpulan orang baik.

Negeri ini memang hebat. BBM gak turun sabar. BPJS naik juga sabar. Hitungan kalo di negeri lain bisa jadi sudah revolusi besar-besaran. Tapi inilah budaya Indonesia. Keluhuran nilai bangsa.

Bangsa ini disusun oleh orang-orang baik. Sosok-sosok yang sabar. Bukan hanya sabar, ditengah kesulitan pun, kita masih memutuskan untuk membantu orang lain.

Semangatnya gotong royong. Kebersamaan. Mufakat. Saling diskusi. Diselesaikan baik-baik. MasyaAllah.

Bagi saya, mungkin ini TITIK SELAMAT nya Indonesia.

Sedekah menolak bala.

Sedekah menurunkan kasih sayang Allah.

Sedekah mengundang pertolongan.

Jadi...

Kalo memang virus sudah gak bisa diisolasi. Kalo memang jaga jarak susah, gak berkumpul susah, ya mudah-mudahan dengan terus berbuat baik, Allah sayangi kita.

Mudah-mudahan kopit yang aktif di negeri ini, kopit yang jinak-jinak. Yang baik. Yang pengertian. Mudah-mudahan.

1 Syawal 1441

(Ustadz Rendy Saputra)

___
*NB: Terkait itu, Nabi Muhammad SAW juga bersabda bahwa sedekah itu menolak 70 jenis bala atau musibah.

"Sedekah dapat menolak 70 macam bencana dan yang paling ringan (di antara bencana itu) adalah wabah penyakit kusta dan lepra." (HR. Thabrani dalam Mu’jamul Kabir) .

Bencana selamanya takkan bisa mendahului sedekah, Rasulullah bersabda : “Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah.” (Riwayat Imam Baihaqi).

Baca juga :