Kesulitan Ekonomi Rakyat di Saat Wabah, Diperparah Oleh Parasit Penghisap Darah


Pandemi diperparah dengan Anemia, Gagal Jantung dan Parasit penghisap darah.

Jika Ekonomi diibaratkan tubuh manusia, maka uang adalah darah. Darah harus mengalir terus sehingga sel-sel organ-organ penting berfungsi optimal dan tumbuh.

Kebijakan Ekonomi Negara yang baik, berfungsi seperti jantung, Jantung menyedot darah (pajak, pendapatan sah lainnya) lalu menyemprotkannya kembali ke seluruh organ (rakyat) dengan semburan yang lebih keras dengan berbagai program dan kebijakan.

Nah, sekarang kondisi ekonomi kita sedang Anemia, kurang darah. Tubuh lemah, Imunitas rendah. PHK dimana-mana, bisnis tutup dimana-mana.

Parahnya, sedang Anemia, juga mengalami gejala gagal jantung, kebijakan negara bingung tidak bisa menyemprotkan darah seluruh organ. Akibatnya banyak bagian penting yang kurang asupan, mungkin salah satu yang kurang asupan adalah bagian otak, sehingga banyak pejabat kita ngomong ngaco sekarang, "beda mudik dan pulkam"...hufff....

Anemia dan gejala gagal jantung bertambah kronis ternyata ada parasit yang menempel didalam tubuh, menghisap darah. Darah yang harusnya dialirkan ke seluruh organ, dihisap.

Setelah proyek Pra Kerja dimana darah hanya mengalir ke parasit-parasit, sekarang PLN naik harga, BBM tak kunjung turun. Penghisap darah yang sempurna.

Uang rakyat diambil negara, padahal rakyat lagi kurang darah. Sembako yang dibagikan dengan logo Presiden itu hanya seperti mie instan, mengenyangkan sesaat tapi tidak membikin sehat. Rakyat butuh cash.

Jika sekarang sedang anemia dan gagal jantung, kurang uang yang beredar, paling tidak jangan ditambah adanya parasit yang menhisap uang yang beredar ditengah rakyat.

Akibat nutrisi hanya mengalir ke sebagian organ saja, bukan organ-organ penting, jadilah manusia buncit, tapi kerdil dan kecerdasan dibawah rata-rata manusia. Dan sekarang kiranya kita sudah melihat dengan mata telanjang.

(By Arka Atmaja)

Baca juga :