567 TAHUN LALU (29 Mei 1453)


567 TAHUN LALU (29 Mei 1453)

567 tahun lalu, dunia mematri sejarah emas, dimana seorang anak muda 21 tahun, berhasil memimpin pembebasan benteng terkokoh di dunia.

567 tahun lalu, dunia menjadi saksi akan kuatnya visi seseorang, kuatnya tujuan, kuatnya iman.

567 tahun lalu, dunia merekam adab seorang panglima, yang mengalami kebuntuan dalam peperangan, lalu kembali berziarah ke makam sahabat, sahabat Rasulullah Shallallahu'alaihi wassalam yang terkubur didekat benteng, Abu Ayyub al-Anshari. Belajar tentang visi para leluhur.

567 tahun lalu, dunia mencatat sebuah misi pembebasan yang mengalir hingga belasan generasi. Diwariskan dari ayah ke anak, anak ke cucu, dan terus mengalir dalam darah keluarga.

567 tahun lalu, dunia menyimak kemuliaan penaklukan. Tanpa ada pembantaian yang lemah. Membuka kota dengan damai setelahnya. Mengijinkan semua agama beribadah. Dilindungi. Tak ada darah tumpah pada wanita dan anak-anak.

567 tahun lalu, seorang Muhammad Al Fatih, mencontohkan kepada kita, bagaimana seharusnya hidup.

Semoga Allah azza wa jalla merahmati Al Fatih. Sang Pembebas Konstantinopel.

Semoga doa kebaikan ini, membawa Rahmat untuk pembebasan Roma jilid II.

(Ustadz Rendy Saputra)

___
*Sultan berdiam di Konstantinopel selama 23 hari lamanya pasca penaklulan, menyelesaikan segala urusan-urusannya, dan mengatur pengelolaan kota yang baru ditaklukan itu. Dalam pada tempoh itu, ia membuka satu permulaan daripada dekritnya soal kota itu, bahwa Konstantinopel dijadikannya sebagai ibu kota. Tak hanya sekadar ibu kota negaranya, tapi ibu kota Islam yang akbar. Untuk itu, dirobahlah nama kota Konstantinopel menjadi "Islambul" awalnya pada bahasa Turki, atau kalau di-Indonesiakan bermakna "Takhta Islam" atau "Negeri Islam".

Baca juga :