Tak Perlu Ragu Lockdown, Pak Jokowi!


[PORTAL-ISLAM.ID]  Wabah virus corona masih menyebar di Indonesia. Angka kasus positif virus ini sudah mencapai ribuan orang. Opsi mengisolasi wilayah alias lockdown pun makin gencar disuarakan.

Ekonom senior Didik J Rachbini menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jangan ragu-ragu jika ingin lockdown di tengah pandemi virus corona. Apalagi jika mayoritas masyarakat setuju akan hal tersebut.

"Menurut saya pemerintah nggak boleh ragu-ragu," kata Didik saat acara diskusi 'Meneropong Fiscal Policy Atasi Corona, Jakarta, Selasa 31 Maret 2020.

Menurut Didik ajakan ini berdasarkan riset big data INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) mayoritas masyarakat setuju pemerintah melakukan lockdown demi memutus rantai penyebaran virus corona.

Adapun, riset big data yang dilakukan Indef ini mencakup 145 ribu percakapan yang dilakukan oleh 135 ribu orang di jagat media sosial maupun fitur informasi online.

"Hasilnya riset itu, mengumpulkan informasi dari cloud dari 145 ribu percakapan, dari 145 ribu percakapan itu yang buzzer-buzzer itu sudah dihilangkan, ini dari Twitter dan majalah online, dari situ ada 135 ribu orang, sekarang dari percakapan itu 66,28% setuju lockdown," jelas pendiri INDEF itu.

Seruan agar Presiden Jokowi memutuskan lockdown juga datang dari Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES). Didik J Rachbini yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus LP3ES dan Peneliti LP3ES Fachru Nofrian mengatakan hingga kini pemerintah terlalu angkuh untuk terus mengatakan tidak mau melakukan lockdown.

"Pemerintah dengan angkuhnya menyatakan tidak ada lockdown! Sudah begitu banyak yang memberikan saran tetapi nampaknya keras kepala, ciri kepemimpinan seolah-olah kuat, tetapi menghadapi masalah dalam manajemen yang krisis," tulis kedua ekonom, lewat keterangan yang diterima Ahad 29 Maret 2020.
Baca juga :