Mpu Jaya: Apa susahnya Jokowi membubarkan staf khusus itu?


[PORTAL-ISLAM.ID]  Keberadaan Staf Khusus "Milenial" Presiden Jokowi sejak awal sudah menimbulkan polemik dan tak sedikit yang menolak karena cuma menghamburkan duit rakyat (APBN) dengan menggaji mereka hingga Rp 51 juta per bulannya, sementara kerja mereka gak jelas.

Bahkan sekarang, di tengah wabah corona, keberadaan stafsus milenial ini makin bikin miris masyarakat.

Ada yang dengan gagahnya berkirim surat dengan kop Sekretariat Negara langsung ke camat-camat untuk titip perusahaannya dalam penanganan covid-19.

Ada yang perusahaannya dapat proyek pelatihan online dengan total anggaran Rp 5,6 Triliun proyek Kartu Pra Kerja.

Kalau dulu yang minta dibubarkan stafsus milenial ini hanya kalangan oposisi, sekarang sudah banyak pendukung Jokowi sendiri yang menyuarakan agar stafsus milenial ini dibubarkan saja.

"Apa susahnya @jokowi membubarkan staf khusus itu? Menodai istilah milenial lagi...," kata salah seorang tokoh Hindu, Mpu Jaya Prema di akun twitternya @mpujayaprema, Senin (20/4/2020).

Awalnya Mpu Jaya Prema menanggapi salah satu tokoh pendukung Jokowi, Rustam Ibrahim yang menyarakan dua stafsus Presiden untuk mengundurkan diri.

"Agar kritik2 kpd Presiden @jokowi soal conflict of interest stafsusnya berakhir, kenapa Andi Taufan & Belva Devara tdk mengundurkan diri saja dari stafsus dan fokus bisnis. Apa susahnya mengundurkan diri? Atau Presiden perlu memberikan contoh dgn meminta keduanya mundur," kata @RustamIbrahim.

Namun, menurut Mpu Jaya Prema, lebih baik lagi kalau Presiden Jokowi membubarkan keberadaan Stafsus Milenial.

Apakah Anda setuju stafsus milenial ini dibubarkan saja?
Baca juga :