[PORTAL-ISLAM.ID] Di tengah penanganan wabah corona oleh Pemerintah yang banyak mendapat kecaman dan kritik oleh berbagai pihak bahkan sampai dunia internasional, muncul survei Indo Barometer dengan menyebut 64,3% masyarakat meyakini pemerintah mampu mengatasi wabah covid-19.
Sontak survei indo barometer ini langsung menuai kecaman luas.
Warganet melampiaskan kecamannya melalui tagar #SurveiPekokDitengahBencana hingga menjadi Trending no.1 di Twitter sejak tadi malam hingga pagi ini, Minggu (22/3/2020).
ada bencana wabah masih ngibul aje, orang ini tega merem mengabaikan fakta adanya dokter & paramedis yg meninggal & terjangkit #COVID19, tanda bahwa rezim dargombes keparat ini tidak mampu menyediakan alat pelindung diri yang baik utk tenaga kesehatan.#SurveiPekokDitengahBencana
— Motoyomoto (@EKMotoyomoto) March 21, 2020
"Urgensi survey beginian buat paan ndor kondor..?? Buat bentuk persepsi lg ke masyarakat kalo "pemerintah" mampu? Mampu gk nya, harusnya dlm wujud kebijakan. Bukan dr hasil survey ndor kondor...!" komen @nje_dull.
"Influencer bayaran
BuzzeRp bayaran
Tambah tukang survei bayaran
Pantes budget ampe 72 Milyar
Gmn negara ngga ambyar
#SurveiPekokDitengahBencana," ujar @_ikan_asin.
"Lu surpay deh tenaga medis, w haqqul yakin 0% percaya ama Pemerintah," kata @EnggalPMT.
"Semoga orang ini yg selalu membuat survey hoax disapu mati oleh virus china," komen @iskandar__fauzi.
Urgensi survey beginian buat paan ndor kondor..??— Fase : krisis kepemimpinan 👑 (@nje_dull) March 21, 2020
Buat bentuk persepsi lg ke masyarakat kalo "pemerintah" mampu?
Mampu gk nya, harusnya dlm wujud kebijakan. Bukan dr hasil survey ndor kondor...!
Influencer bayaran— Ikan Asin (@_ikan_asin) March 21, 2020
BuzzeRp bayaran
Tambah tukang survei bayaran
Pantes budget ampe 72 Milyar
Gmn negara ngga ambyar#SurveiPekokDitengahBencana pic.twitter.com/4c225rGs3V
Bahahaha— Opposite One!!! (@asbun111) March 21, 2020
Tenaga medisnya ajah kagak percaya....apalagi masyarakat luas!!!
Semoga orang ini yg selalu membuat survey hoax disapu mati oleh virus china
— ISKANDAR FAUZI (@iskandar__fauzi) March 21, 2020