Menunggu Corona Masuk Istana?


[PORTAL-ISLAM.ID]  Jakarta patut diapresiasi karena bisa mengambil kebijakan berdasarkan pola penyebaran corona di dunia. Gubernur Anies melihat pola penyebarannya di Italia, Amerika, dan Iran, lalu ambil kesimpulan dan buat langkah-langkah strategisnya di Jakarta.

Harusnya pemerintah Indonesia ambil langkah antisipatif dan preventif model begini. Bukan kemudian malah Menkes dan pejabatnya model Menkopolhukam bilang Anies menakut nakuti dan berlebihan. Juga buzer-buzer dungu yang ikut-ikutan hanya karena like and dislike. Jakarta belajar dari Italia. Dari semula cuma puluhan tiba-tiba meningkat jadi ribuan kasus. Kita juga tidak tahu di Indonesia bagaimana. Karena kadang informasi di sini serba hoaks dan buram karena ditutupi. Yang mencoba transparan seperti Jakarta malah dituduh menakut-nakuti.

Harusnya Presiden undang semua kepala daerah. Berikan arahan dan penugasan untuk membuat pencegahan corona di masing-masing wilayahnya berdasarkan pola penyebaran yang telah terjadi. Kalau perlu lakukan "lockdown of the regent" di sebuah daerah, kalau kondisinya emergency atau taraf memaksa. Mengapa Lockdown atau menutup wilayahnya dari arus keluar masuk orang dapat dilakukan di sebuah negara di daerah tidak? Ini sebagai langkah antisipasi. Apalagi pasca kebijakan pembebasan visa bagi wisatawan, terutama China yang masuk ke Indonesia, Indonesia bak negeri tak bertuan. Kalau sudah ada di Indonesia, apanya yang mau di lockdown?

Kalau di tingkat pusat tidak punya kepedulian atau sense of crisis buat mengantisipasi penyebaranya di daerah, malah cengar cengir dengan gaya salaman model baru di istana, mending tidur aja. Percayalah tidak lama corona bisa sampai istana. Allahu 'alam.

(By Kusairi Muhammad)

[Video - Pesan Gubernur Anies Baswedan untuk Warga Jakarta Tentang Penanganan Corona]
Baca juga :