Jeng Sri, Kok Sukanya Ngutang Sih?


Sri Mulyani Harap IMF Bisa Bantu Negara Terimbas Virus Corona

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus virus corona (Covid-19) yang kian tersebar luas di 189 negara turut memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian global.

Menteri Keuangan Sri Mulyani pun mengatakan, di dalam rapat luar biasa antar menteri keuangan dan gubernur bank sentral di seluruh dunia dijabarkan, Dana Moneter Internasional ( IMF) saat ini memiliki dana sekitar 1,5 triliun dollar AS untuk membantu penanganan virus corona.

Sri Mulyani pun berharap, alokasi dana tersebut bisa digunakan untuk membantu pencegahan krisis bagi negara anggota IMF.

https://money.kompas.com/read/2020/03/25/090500626/sri-mulyani-harap-imf-bisa-bantu-negara-terimbas-virus-corona

Kenapa Harus Utang?

Anggota Komisi XI DPR RI, Kamrussamad mengatakan banyak sumber dana yang bisa dimanfaatkan pemerintah ketimbang menerima bantuan pembiayaan dari lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia.

"Sejumlah sumber pendanaan bisa dioptimalkan oleh Menkeu antara lain Sisa Anggaran Tahun Lalu (SAL), akumulasi dari sisa anggaran tahun sebelumnya (SILPA)," kata Kamrussamad seperti dilansir detikcom, Kamis (26/3/2020).

Tidak sampai di situ, pemerintah juga bisa memaksimalkan dana pungutan bea ekspor sawit di BPDPKS, dana lingkungan hidup di BPDLH, dana APBN dengan kode BA99 yang dikelola Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN).

Selanjutnya, ada juga dana Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang nilainya sekitar RP 150 triliun, cadangan devisa yang dikelola Bank Indonesia (BI) yang sekitar US$ 130 miliar serta menerbitkan surat utang negara dengan bunga di bawah 5%.

"Menkeu Sri Mulyani tahu betul masih banyak sumber pendanaan dari dalam negeri untuk corona. Misalnya dalam postur APBN dan APBD dari kebijakan refocusing dan realokasi anggaran melalui Inpres Nomor 4 Tahun 2020 sudah tepat. Tinggal memastikan implementasi berjalan efektif," jelasnya.

Dirinya menyarankan agar Kementerian Keuangan memaksimalkan sumber pembiayaan di dalam negeri ketimbang meminta bantuan kepada IMF, Bank Dunia hingga lembaga internasional lainnya.

"Jika Menkeu Sri Mulyani memiliki jiwa nasionalisme dan keberpihakan terhadap masa depan ekonomi Indonesia maka pasti akan menghindari pinjaman dari IMF karena berpotensi menggadaikan kedaulatan ekonomi nasional di masa mendatang," ungkap dia.[]

Baca juga :