[PORTAL-ISLAM.ID] Setelah berita tentang ketatnya pemeriksaan memasuki area istana sehingga para menteri pun dicek oleh alat penguji suhu, maka kejutan muncul. Yaitu Menhub Budi Karya Sumadi terjangkit virus corona. Yang bersangkutan hingga kini masih dirawat di ruang isolasi RSPAD Gatot Subroto.
Semua menteri memeriksakan diri. Pada umumnya mengumumkan kondisinya yang sehat. Ada juga yang masih menunggu 2 atau 3 hari ke depan. Seperti Menteri Muhadjir Effendy dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Manoarfa.
Sakitnya Budi Karya membuat khawatir lingkungan istana. Sebab beberapa waktu sebelumnya Budi Karya menghadiri rapat kabinet yang dipimpin Presiden Jokowi. Biasanya sesama menteri itu tentu saling bersalaman bahkan cipika cipiki. Dipastikan "greeting" nya tidak adu kaki atau adu siku.
Presiden dan Wakil Presiden diperiksa pula. Rakyat disuguhi tontonan dan berita "keluarga istana" berobat serius karena khawatir terjangkit virus corona. Ironinya, dahulu rakyat yang khawatir dan "keluarga istana" yang tenang tenang bahkan meremehkan. Media dan WHO pun "menegur" perilaku abai istana ini.
Presiden Jokowi mengakui bahwa ia berbohong tentang penyebaran virus corona di Indonesia. Konon untuk menjaga agar rakyat tidak panik. Akan tetapi rakyat meragukan bohongnya ini atas ketakutan rakyatnya yang panik. Lebih yakin pada upaya istana untuk menjaga turis asing yang tetap datang ke Indonesia. Atau investasi? Ini dosa berat karena mempertaruhkan nyawa rakyat.
Istana kini menyerah pada "kehebatan" pasukan tak terlihat corona. Corona bisa menembus benteng kekuasaan yang sulit ditembus itu. Hanya saja istana tetap abai pada turis dan tenaga kerja negara asal corona, China. Larangan masuk dan transit diberlakukan hanya untuk negara Iran, Korea Selatan, dan Italia. Tidak untuk China.
Akibatnya Indonesia tetap dibobol warga China yang rentan corona ini. Setelah disambut meriah turis China di Sumatera Barat, bulan Februari 5.000 turis masih masuk Bali dan tentu bisa bergerak ke NTB atau NTT. Manado masih juga dikunjungi turis asal China. Banyak turis yang sedih harus kembali ke negerinya.
Berita terakhir, 15 Maret ini adalah mendaratnya TKA asal China ke Bandara Haluoleo, Kendari, Sultra. Sebanyak 49 TK China ini datang dari Henan, transit di Thailand dan setelah masuk lewat Bandara Soekarno Hatta langsung ke Kendari.
Timbul kontroversi perbedaan status TK China tersebut antara Kapolda dan Imigrasi. Menurut Kapolda mereka TKA lama yang kembali bejerja, sedang pihak imigrasi menyatakan mereka adalah orang yang sama sekali baru ke Indonesia.
Nah kesimpulannya adalah bahwa istana itu kini terpaksa menyerah oleh dua kekuatan "luar biasa" yaitu Corona dan China.
Penulis: M. Rizal Fadillah