Faisal Basri: Ongkos Lockdown 2 Minggu Lebih Murah Daripada Wabah Corona Menyebar Tak Terperikan


[PORTAL-ISLAM.ID]  Wabah corona masih menjadi momok bagi masyarakat.

Apalagi semakin hari, jumlah penderita positifnya semakin banyak.

Data per Rabu (25/3/2020) total penderita positif covid-19 mencapai 790 kasus, dengan penderita yang meninggal mencapai 58 dan yang sembuh 31 orang.

Wacana lockdown atau penguncian kencang dihembuskan meski pemerintah pusat masih bergeming menolaknya.

Dikutip dari Kompas TV pada Minggu (22/3/2020), Ekonom Senior, Faisal Basri mengungkapkan bahwa dirinya setuju jika diadakan lockdown terbatas.

"Intinya yang kita inginkan adalah persebarannya bisa kita kendalikan semaksimal mungkin," kata Faisal.

Faisal lantas menyinggung banyak negara yang memilih untuk lockdown agar penyebaran Virus Corona tak meluas.

Faisal menilai itu dilakukan lantaran negara-negara itu tak ingin mengambil risiko sekecil apapun.

Sebagaimana diketahui, beberapa negara yang memilih lockdown di antaranya Italia, Prancis, Spanyol, Malaysia, Filipina, India, sampai terbaru negara Afrika Selatan melakukan lockdown walaupun belum ada yang meninggal di negara itu.

"Pengalaman di hampir semua negara yang mengalami beda-beda. Tapi lebih banyak yang melakukan lockdown karena tidak ingin ada risiko sekecil apapun wabahnya meluas luar biasa," kata Faisal.

"Dan lockdown itu kan pada umumnya dilakukan dua minggu. Diharapkan ongkosnya itu jauh lebih murah ketimbang ongkos kalau menularnya itu tak terperikan," jelasnya.

Terkait hal tersebut, Faisal menilai, perlu bagi pemerintah Indonesia untuk melakukan lockdown terbatas di daerah-daerah tertentu.

"Saya lebih setuju lockdown dalam arti terbatas, di kota-kota tertentu yang datanya jelas," lanjutnya.

[Simak selengkapnya Video]
Baca juga :