PARAH! Jualan Hadits Nabi untuk Merayakan "Valentine's Day"


[PORTAL-ISLAM.ID]  Menjelang dan di Hari Valentine 14 Februari yang disebut Hari Kasih Sayang, toko-toko menjual barang-barang bertema Valentine diantaranya coklat dll.

Silakan saja mereka mengeruk keuntungan dengan memanfaatkan Valentine Day. Itu urusan mereka.

Tapi jangan menyesatkan dengan menggunakan perkataan dari manusia paling mulia Nabi Muhammad SAW.

"Sayangilah apa yang ada di bumi, niscaya apa yang di langit akan menyayangimu.” (HR. Abu Dawud).

Ini namanya menyesatkan! Menggunakan hadits Nabi untuk acara yang HARAM.

Fatwa MUI Nomor 3 Tahun 2017 telah tegas mengharamkan perayaan Valentine Day setiap 14 Februari.

Sedikitnya tiga alasan kenapa Valentine Day diharamkan oleh MUI. Pertama, perayaan itu bukan termasuk tradisi Islam. Kedua, perayaan Valentine Day menjurus pada pergaulan bebas, seperti hubungan badan di luar nikah. Jika ikut-ikutan merayakan, sama saja dengan mendorong Valentine Day. Ketiga, tradisi dari luar itu berpotensi menimbulkan keburukan.

Hadits Nabi itu tujuannya sangat mulia, menuntun manusia di jalan kebenaran.

Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا أَهْلَ الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ

“Orang-orang yang penyayang niscaya akan disayangi pula oleh ar-Rahman (Allah). Maka sayangilah penduduk bumi niscaya Yang di atas langit pun akan menyayangi kalian.” (HR. Abu Dawud, dinyatakan sahih oleh al-Albani)

Syeikh al-Mubarakfuri rahimahullah menjelaskan,

والمراد بأهل السماء الملائكة ومعنى رحمتهم لأهل الأرض دعاؤهم لهم بالرحمة والمغفرة

“Yang dimaksud dengan penduduk langit adalah para malaikat. Makna kasih sayang mereka kepada penduduk bumi adalah berupa doa yang mereka panjatkan demi kebaikan mereka -penduduk bumi- berupa curahan rahmat dan ampunan…” (Tuhfat al-Ahwadzi [6/43] - Maktabah asy-Syamilah)

Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad hafizhahullah menerangkan,

وهذا لأن الجزاء من جنس العمل، فكما أنهم يَرحمون يُرحمون، فحينما حصلت منهم رحمة للخلق الذين يستحقون الرحمة فجزاؤهم أن يرحمهم الله تعالى.

“Hal ini dikarenakan balasan atas suatu amal sejenis dengan amal yang dilakukan. Sebagaimana mereka menyayangi maka mereka pun disayangi. Ketika muncul kasih sayang dari mereka kepada orang-orang yang memang berhak untuk disayangi maka balasan untuk mereka adalah Allah ta’ala pun menyayangi mereka…” (Syarh Sunan Abu Dawud [28/249] - Maktabah asy-Syamilah)

Baca juga :