Said Didu: Pemimpin yang lahir dari cukong akan memilih pejabat yang bisa melindungi dan membesarkan cukong


[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu kongkow bareng anak-anak muda Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) Jogja dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2019.

Acara digelar di Rumah Dhahar Potorono Bantul, Selasa malam, 31 Desember 2019.

Banyak persoalan-persoalan kebangsaan yang disampaikan Said Didu. Dari persoalan BUMN, terutama Skandal Jiwasraya, pemindahan Ibu Kota, soal kepemimpinan, hingga oligarki kekuasaan yang ditopang para cukong.

Said Didu mengatakan bangsa ini tidak bisa berharap pada pemimpin yang lahir dari cukong.

"Pemimpin yang lahir dari cukong akan memilih pejabat yang bisa melindungi dan membesarkan cukong," kata Said Didu.

Said Didu memaparkan tahun 2018 lalu merupakan tahun 'pembedakan' untuk kepentingan pilpres. Dipoles habis-habisan agar tampak bagus.

Namun usai pilpres 2019, semua mulai luntur bedaknya, mulai terlihat aslinya..

Dari persoalan Garuda hingga skandal Jiwasraya. Kotak pandora mulai terbuka.

"Puncak masalah akan terjadi sekitar April 2020," kata Said Didu.

Walaupun Indonesia sedang kelabu dengan berbagai persoalan, di cosing statement Said Didu mengungkapkan optimismenya.

"Saya tetap optimis dengan masa depan bangsa. Optimisme saya ini salah satunya adalah karena masih ada anak-anak muda yang peduli dengan nasib bangsa. Memikirkan masa depan bangsa," kata Said Didu.

"Malam tahun baru umumnya pada menikmati untuk kepentingan dirinya, tapi kalian anak-anak muda malah memikirkan nasib bangsa," tandas Presiden 'Manusia Merdeka' ini.

Banyak off the record yang disampaikan Said Didu.

Obrolan santuy pun tak terasa berlangsung hingga dua jam.

*Terkait pemindahan Ibu Kota. Pak Said menyampaikan aset-aset milik pemerintah di Ibu Kota lama akan berpindah tangan ke etnis tertentu.

Baca juga :