Lions Club Vs Warga Tanah Merah


Lions Club Vs Warga Tanah Merah

Oleh: Geisz Chalifah

SEBAGAI ketua yayasan yang berhubungan dengan kegiatan sosial, saya pernah bekerja sama dengan Lions Club dalam membantu masyarakat, terutama para penderita katarak.

Kerja sama itu berlangsung berkali-kali dan memuaskan. Masyarakat banyak terbantu oleh kegiatan sosial semacam itu.

Dua hari ini ramai di media sosial, masyarakat Tanah Merah Kelapa Gading Jakarta Utara marah dan mengembalikan kembali bantuan telur dari Lions Club.

Harga diri mereka terusik, bantuan yang selayaknya diberikan secara ikhlas tanpa ada politisasi tiba-tiba dijadikan alat untuk memfitnah Gubernur DKI Anies Baswedan.

Awal muasal berasal dari kedatangan Anies pada hari Sabtu tanggal 18 Januari 2020 untuk mengikuti acara syukuran warga Tanah Merah, Anies diundang untuk hadir pada hari Minggu tanggal 19 Januari, namun pada saat yang sama di hari Minggu pagi, Anies ada agenda ke Jogja menghadiri resepsi pernikahan anak dari sahabatnya.

Sebagai Gubernur yang tak ingin mengecewakan warganya, Anies menghubungi panitia untuk hadir dihari Sabtu tgl 18 Januari. Di hari yang sama dari pihak Lions Club juga ada bakti sosial di daerah tersebut dengan memberikan bantuan berupa ribuan telur pada masyarakat.

Kedatangan Anies disambut oleh masyarakat Tanah Merah dan salah seorang panitia dari Lions Club meminta Gubernur DKI untuk berfoto bersama.

Foto itu kemudian dijadikan bahan fitnah oleh akun twitter @kurawa dengan mengatakan Anies datang tidak diundang dan memanfaatkan acara bakti sosial yang dilakukan oleh Lions Club.

Posting Kurawa yang merupakan penulis buku 'A Man Called Ahok', ramai ditanggapi dan terjadi silang pendapat.

Panitia peringatan hari ulang tahun warga Tanah Merah berkali-kali mrmberi bantahan dan mengklarifikasi yang sebenarnya terjadi. Namun oleh Kurawa akun panitia yang mengklarifikasi dengan bukti undangan dan pernyataan tertulis dari seorang warga bahwa dari pihak Lions Club lah yang meminta berfoto bersama dgn Gubernur DKI malah diblokir.

Fitnah akun Kurawa menjadi liar dan tak terkendali ditambah pula dari obrolan chat WA yang kemudian dicupture dan disebar ke media sosial.

Warga Tanah Merah marah! Mereka terluka, mereka malu terhadap Gubernur yang sudah enam kali datang ke daerah itu dan selalu hadir di setiap acara dan tiba-tiba difitnah sedemikian rupa yang hadir atas undangan warga Tanah Merah.

Telur bantuan dari Lions Club dikembalikan, panitia syukuran dan warga Tanah Merah tak sudi menerima sumbangan yang kemudian menjadi alat politik.

Dari pihak Lions Club telah mengklarifikasi bahwa fitnah tersebut bukan dari mereka dan tak ada agenda politik sedikitpun dari kegiatan tersebut.

Namun akun kurawa tak bertanggung jawab, tak meminta maaf bahkan dengan angkuh memblokir akun bantahan yang merupakan warga asli Tanah Merah. Bahkan fitnah tersebut disebarkan oleh akun-akun lainnya yang sekomplotan dalam menebar fitnah. 

Sangat disayangkan organisasi sebesar Lions Club yang sejak dulu kita kenal dengan berbagai kegiatan sosial yang positif terkena dampak dari kelakuan manusia tak bertanggung jawab. Seperti Kurawa dan sebangsanya, yang tak pernah peduli dengan kerukunan sosial.

Mereka hanya perduli kepada pelampiasan dendam atas kekalahan dalam Pilkada.

Video dari pemulangan telur dan bantahan dari panitia bisa diikuti di link twitter di bawah ini.

Mereka para buzzer yang selama ini merasa terlindungi oleh penguasa, bebas berkata apa saja, bebas memfitnah siapa saja, melahirkan dis-harmoni masyarakat. Hukum yang berpilih pada yang dianggap lawan, melindungi yang dianggap teman semakin hari semakin merusak kerukunan sosial. Apakah yang seperti ini akan terus dirawat dan dipertahankan.

Entah sampai kapan?

*Sumber: http://www.tilik.id/read/2020/01/21/11487/lions-club-vs-warga-tanah-merah

Baca juga :