Kapal China Masih Ngotot di Natuna


[PORTAL-ISLAM.ID]  Nota protes diplomatik dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia tidak serta-merta membuat kapal Coast Guard China mundur dari Laut Natuna Utara. Berdasar informasi dari Komando Armada I, masih ada kapal ikan berbendera China yang berani masuk ZEE Indonesia. Mereka juga masih dikawal kapal Coast Guard China.

Menurut Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Komando Armada I Letkol Laut Pelaut Fajar Tri Rohadi, kapal China kali terakhir terdeteksi masuk ZEE Indonesia pada 31 Desember 2019. Tepat sehari setelah nota protes diplomatik dilayangkan Kemenlu RI. "Dari Kemenlu sudah memanggil, melayangkan surat juga untuk rapat penyelesainnya gimana," ungkap dia.

Hingga kemarin (2/1/2020), kata Fajar, KRI Tjiptadi 381 dan KRI Teuku Umar 385 masih berada di sekitar Laut Natuna Utara. Dua kapal perang jenis korvet itu berada di sana guna membantu KN Teluk Datu milik Badan Keamanan Laut (Bakamla).

Dia mengatakan, kehadiran kapal-kapal Coast Guard China memaksa TNI-AL dan Bakamla bereaksi. Mereka berusaha menghalau dan mengusir kapal-kapal coast guard yang melindungi kapal nelayan China. Menurut Fajar, Senin lalu (30/12/2019) KRI Tjiptadi 381 yang tengah berpatroli di Laut Natuna Utara sempat mendeteksi keberadaan kapal coast guard dan kapal nelayan China. Laporan yang diterima Fajar menyebutkan, posisi kapal itu adalah 05 14 14 U 109 22 44 T dengan jarak 11,5 nautical mile dari KRI Tjiptadi 381. Kapal-kapal berbendera China itu, lanjut dia, termonitor bergerak ke arah selatan dengan kecepatan 3 knot. Setelah KRI Tjiptadi 381 mendekat, baru diketahui kapal tersebut adalah milik Coast Guard China dengan nomor lambung 4301.

Kapal itu tampak berada di belakang kapal nelayan China. "Mengawal beberapa kapal ikan China melakukan aktivitas perikanan," imbuhnya. Karena masih berada di ZEE Indonesia, KRI Tjiptadi 381 melakukan kontak dengan kapal Coast Guard China itu. Sebab, kata Fajar, siapa pun tidak diperbolehkan mengambil ikan secara ilegal di ZEE Indonesia. Selain berusaha mengingatkan kapal Coast Guard China, Fajar menyebutkan, unsur KRI dari Komando Armada I di Laut Natuna Utara berusaha supaya kapal-kapal itu tidak lagi melindungi kapal nelayan mereka. "Koarmada I tetap berkomitmen melaksanakan tugas pokok dan berpegang pada prosedur," bebernya. [JP]

Baca juga :