Jubir Presiden "Ditabok" Netizen: Faktanya Jepang dan AS bisa evakuasi warganya di Wuhan! Berarti Indonesia Lemah


[PORTAL-ISLAM.ID] Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman menyatakan, evakuasi terhadap warga negara Indonesia di Wuhan belum bisa dilakukan karena ada larangan dari otoritas China untuk masuk dan keluar dari wilayah tersebut.

Namun pernyataan Fadjroel ini langsung dibantah netizen.

"Faktanya Jepang dan AS bisa evakuasi warganya. Artinya negara ini gak punya posisi tawar sama China. Atau "gak dianggep"," ujar @Rismandroid1.

"Jepang, Jerman dan US bisa krn memiliki kepala negara," komen @Rhectza.

"Kita punya kacung," timpal @AchmadMundziri.

Seperti dilansir Tempo "10 Negara Ini Telah dan Segera Evakuasi Warganya dari Wuhan".

Sedikitnya 10 negara telah dan segera mengevakuasi warganya dari Wuhan, ibukota provinsi Hubei setelah wabah virus Corona yang telah menewaskan 132 orang di Cina dan sekitar 6 ribu kasus ditemukan di seluruh dunia, terbanyak di Cina.

Diantara negara yang sudah mengevakuasi warganya dari Wuhan adalah:

1. Amerika Serikat
Pesawat yang disewa pemerintah Amerika Serikat telah mengevakuasi sebanyak 201 warganya keluar dari kota Wuhan, provinsi Hubei, Cina. Ada sekitar seribu warga AS masih tinggal di Wuhan.

Mereka yang dievakuasi diterbangkan ke California untuk pemeriksaan kesehatan. Pesawat terlebih dahulu berhenti di Anchorage, Alaska untuk mengisi bahan bakar.

Departemen Layanan Kesehatan Alaska menjelaskan, para penumpang pesawat datang dari Wuhan, cina telah menjalani dua kali pemeriksaan kesehatan menyusul dua kali pemeriksaan di Cina. Pemeriksaan kesehatan akan dilakukan juga di California. Mereka kemudian ditempatkan dalam satu rumah sementara waktu.

Dari seluruh warga AS yang dievakuasi, sekitar 30 orang merupakan diplomat dan keluarganya. Prioritas evakuasi diberikan kepada warga AS yang sangat beresiko terjangkit virus Corona jika mereka bertahan di Wuhan.

2. Jepang
Sebanyak 206 warga Jepang dievakuasi dari Wuhan dan tiba di Tokyo pada Rabu pagi, 29 Januari 2020. Semuanya kemudian dikarantina. Mereka yang menunjukkan gejala sakit akan dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan.
Baca juga :