𝗔𝗡𝗜𝗘𝗦 𝗕𝗔𝗦𝗪𝗘𝗗𝗔𝗡, 𝗞𝗔𝗠𝗜 𝗣𝗔𝗦𝗔𝗡𝗚 𝗕𝗔𝗗𝗔𝗡
Dari 34 gubernur yang ada di Indonesia, Bapak Anies Rasyid Baswedan, Ph.D adalah satu-satunya sosok yang 'digebuk' dari segala penjuru. Mulai dari oknum rakyat jelata sampai oknum pejabat punya kuasa, ikut tanam saham 'menjatuhkannya'. Mulai dari sejumlah media dengki sampai beberapa lembaga survei, saling berlomba 'menghabisi'.
Maka pantas beliau disematkan gelar "Gubernur Indonesia", sebutan yang awalnya karena keseleo lidah, kini menjadi berkah karena amanah yang diembannya sebagai Ketua APPSI (Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia) sejak akhir tahun kemarin. Fakta empiris tersebut makin diperkuat ketika para warga dari luar Prov. DKI Jakarta mencibir banjir di ibukota. Padahal, provinsinya sendiri dilanda kebanjiran.
Makin sering Pak Anies 'dilempari' batu hujatan, semoga semakin tinggi martabatnya. Sebab di atas bongkahan batu itu, beliau tegak berdiri menjadi lebih tinggi diantara lainnya. Mereka khawatir karena Pak Anies, insya Allah adalah calon terkuat RI 1 di 2024. Mereka bukan sedang mengkritik, tapi kebodohan dan fitnah yang diracik. Mereka membohongi untuk membentuk opini.
Dalam acara "Satu Hari Bersama AlQuran" yang digelar pada Ahad (15/12/2019) di Jakarta Islamic Center, salah satu isi sambutan Ust. Dr. (H.C.) Adi Hidayat, Lc., M.A. (UAH) memaparkan makna "Anies".
"Anies" (Bahasa Arab) itu seakar dari kata "Al-Ins", yang disebutkan sebanyak 18 kali dalam AlQuran. "Anies" memiliki dua makna. Pertama adalah tampak/hadir. Kedua adalah sosok yang lembut.
Makna yang pertama yakni hadir, sungguh melekat dengan profil Pak Anies. Tengoklah dengan mata hati, beliau hadir ditengah musibah banjir, sekaligus membantu dan bertanggung jawab untuk membereskan dampaknya. Beliau hadir untuk memberikan solusi bagi masyarakatnya.
Makna yang kedua yakni lembut, sangat melekat dengan jati diri Pak Anies. Perhatikan dengan mata hati setiap tutur kata dan kebijakannya. Semua dilakukan secara persuasif, dari hati ke hati. Itulah soft skill beliau. Kita tak lagi disuguhi kata-kata kasar dan tak bermoral di Balaikota. Masyarakat yang berdemo di kantornya disambut dengan senyuman hangat. Beliau mendekat, warga pun merapat.
Lawan kata "Al Ins" yaitu "Al Jinn". Di dalam AlQuran, dua kata tersebut selalu dipasangkan, seperti dalam QS. Adz Dzariyat: 56 dan QS. Ar Rahman: 33. Jika makna "Al Ins" artinya tampak, maka makna "Al Jinn" artinya tersembunyi. Jika makna "Al Ins" artinya lembut, maka makna "Al Jinn" artinya kasar. UAH lalu menyimpulkan, jika ada yang bermasalah dengan "Al Ins", maka itu adalah "Al Jinn". Dengan kata lain, jika ada yang tidak suka dengan Pak Anies, ... (sensor).
Wahai Pak Anies, kami siap menjadi 'Wakil Gubernur' untuk membantu dan mendukung kebijakan yang baik. Kami pun siap untuk mengoreksi bila ada yang kurang. Sebab itulah tradisi agama kita, yang dicontohkan Shahabat ketika mendengar pidato pertama Khalifah Umar bin Khaththab RA.
(Oleh: Sulung Nof)