[PORTAL-ISLAM.ID] Yusuf Mansur melalui akun resmi Instagamnya turut berkomentar terkait kondisi muslim Uighur di Xinjiang yang lagi ramai dibicarakan publik.
Yusuf Mansur seperti menggambarkan kondisi Xinjiang baik-baik saja, bahkan ada pesantren besar dengan ribuan santri.
"Saya banyak dapat cerita indah tentang Xinjiang. Termasuk sahabat saya, DR. Abu Bakar. Yang punya pesantren di Xinjiang, dengan 1200 santri. Mukim loh. Saya pernah ditunjukkan berbagai video sekolah/madrasah/pesantren DR. Abu Bakar. Ya Xing Education namanya. Ya Xing itu Yaasiin," kata Yusuf Mansur di akun IG-nya, Rabu (18/12/2019).
Klaim Yusuf Mansur ini dibantah oleh Azzam Mujahid Izzulhaq, yang sudah datang langsung ke Xinjiang dengan biaya sendiri.
"Pesantren Ya Xing Education di Xinjiang memiliki 1500 santri? Tunjukkan di kota mananya saja. Saya datangi. Di Xinjiang, Yaxing itu nama hotel, mall, supermarket. Pesantren? Duh," kata Azzam di akun twitternya, Rabu (18/12/2019).
Azzam juga meluruskan cocoklogi Yusuf Mansur yang menyebut Ya Xing itu Yaasiin (seperti nama surat dalam Al-Quran).
"Yaxing adalah dialek Mandarin dari Yasin? Duh cocoklogi apalagi ini Bang @Yusuf_Mansur," ujar Azzam.
Untuk membuktikan benar tidaknya klaim pesantren, Azzam mengajak langsung Yusuf Mansur untuk berkunjung ke Xinjiang.
"Saya mau mengajak sahabatnya Bang @Yusuf_Mansur, (dan) pimpinan Pesantren Yaxing di Xinjiang yg katanya memiliki 1200-an orang santri mukim untuk ikut serta dalam membagikan 30.000 Mushaf Al Quran yg saya sediakan kepada masyarakat Muslim Uyghur. Mohon info alamat dan kontaknya," kata Azzam.
Azzam menyebut sudah mendatangi langsung Xinjiang selama 29 hari.
"Saya datang ke lebih dari 8 kota di wilayah provinsi Xinjiang selama 29 hari. Tanpa diundang, difasilitasi, diantar. Sebaliknya, diinterogasi, diikuti, diancam. Saya menemukan fakta nyata. Bukan fakta yg direkayasa," ujarnya.
UPDATE TERBARU... Azzam Izzulhaq meluruskan tentang pernyataan Yusuf Mansur:
Begini Bang @Yusuf_Mansur:
1. Chef di restoran Chinese Muslim di PIK itu dari Lanzhou. BUKAN dari Xinjiang. Kapan waktu nanti saya kenalkan.
2. Syaikh DR. Abu Bakar adalah Hui, bukan Uyghur. Beliau tinggal di Lin Xia. S2 di Pakistan, S3 di Amerika Serikat.
3. 'Pesantren' Ya Xing juga BUKAN di Xinjiang, tapi di Provinsi Gansu. 2.100 km jauhnya dari Xinjiang. Sama seperti Jakarta-Medan.
4. Ya Xing dalam bahasa Mandarin artinya peacefull. Jauh kali kalau dicocoklogi sama Yasin.
5. Saya memang tidak terlalu dekat dengan DR. Abu Bakar, tapi dengan pengusaha-pengusaha Muslim yg mendanai pembangunan Ya Xing-nya. Nanti Bang @Yusuf_Mansur saya kenalkan.
Oh ya, Uyghur itu etnis, Xinjiang itu wilayah. Jadi yg benar adalah jalan ke Xinjiang, bukan jalan ke Uyghur.
Begini Bang @Yusuf_Mansur
— Azzam M Izzulhaq (@AzzamIzzulhaq) December 19, 2019
1. Chef di restoran Chinese Muslim di PIK itu dari Lanzhou. BUKAN dari Xinjiang. Kapan waktu nanti saya kenalkan.
2. Syaikh DR. Abu Bakar adalah Hui, bukan #Uyghur. Beliau tinggal di Lin Xia. S2 di Pakistan, S3 di Amerika Serikat.
Lanjut ya Bang @Yusuf_Mansur
— Azzam M Izzulhaq (@AzzamIzzulhaq) December 19, 2019
3. 'Pesantren' Ya Xing juga BUKAN di Xinjiang, tapi di Provinsi Gansu. 2.100km jauhnya dari Xinjiang. Sama seperti Jakarta-Medan.
4. Ya Xing dalam bahasa Mandarin artinya peacefull. Jauh kali kalau dicocoklogi sama Yasin.
Saya memang tidak terlalu dekat dengan DR. Abu Bakar, tapi dengan pengusaha-pengusaha Muslim yg mendanai pembangunan Ya Xing-nya. Nanti Bang @Yusuf_Mansur saya kenalkan.
— Azzam M Izzulhaq (@AzzamIzzulhaq) December 19, 2019
Oh ya, Uyghur itu etnis, Xinjiang itu wilayah. Jadi yg benar adalah jalan ke Xinjiang, bukan jalan ke Uyghur.
— Azzam M Izzulhaq (@AzzamIzzulhaq) December 18, 2019
— Azzam M Izzulhaq (@AzzamIzzulhaq) December 18, 2019
— Azzam M Izzulhaq (@AzzamIzzulhaq) May 15, 2019