Usai Terungkap Proyek Istana, Wartawan Diusir Saat Liput Jembatan Rp 5 Miliar Ambruk Usai Diresmikan


[PORTAL-ISLAM.ID]  Puluhan petugas keamanan yang berjaga di dalam dan luar kawasan Utan Kemayoran menghalangi sejumlah wartawan yang hendak melakukan peliputan jembatan ambruk di Utan Kemayoran, Senin siang kemarin (23/12/2019).

Diberitakan Antara, wartawan media online Gerdi diusir beberapa petugas keamanan saat mengambil dokumentasi gambar dari luar pagar kawasan Utan Kemayoran, di Jalan Benyamin Sueb.

Petugas mengusir jurnalis tanpa alasan jelas dan terus menjaga kawasan dari luar agar tidak ada yang bisa mendekati. Sementara itu, pintu masuk utama terlihat ditutup dengan spanduk putih, sebagai tanda kawasan itu tidak bisa dimasuki untuk umum.

Di bagian dalam pada gapura bertuliskan "Welcome Utan Kemayoran" petugas pengaman tampak menggembok pintu khusus, yang masuk ke area jembatan lengkung yang rubuh, Minggu (22/12).

Perlakuan yang sama juga didapatkan Faqih, salah seorang video jurnalis televisi swasta yang tidak diberikan akses untuk masuk ke area kawasan Utan Kemayoran.

Proyek Kementerian Sekretariat Negara Senilai Rp 5 Miliar

Seperti ramai diberitakan, baru sehari diresmikan oleh Kementerian Sekretariat Negara, jembatan yang berada di Hutan Kota Kemayoran yang menghabiskan dana sebesar 5 miliar rupiah roboh.

Akibat robohnya jembatan, Hutan Kota Kemayoran yang berada di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara pada Minggu (22/19/2019) siang ditutup sementara untuk umum.

Masih belum diketahui penyebab robohnya jembatan tersebut, pihak Kepolisian dari Polsek Pademangan masih mendalami kejadian ini.

Menurut keterangan warga, saat robohnya jembatan, Hutan Kota Kemayoran sedang ramai pengunjung. Untung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Kawasan hutan kota yang baru diresmikan akhir pekan lalu itu dikelola Pusat Pengelola Komplek (PPK) Kemayoran.

PPK Kemayoran diketahui merupakan salah satu satuan kerja (satker) yang berada di bawah Kementerian Sekretariat Negara RI.

Peresmian hutan seluas 22,3 hektar pada Sabtu (21/12/2019) kemarin ini dihadiri oleh Ketua Pusat Pengelola Kompleks Kemayoran dan Kementerian Sekretaris Negara.

Kementerian Sekretariat Negara buka suara menanggapi insiden jembatan ambruk di Utan Kemayoran, Jakarta.

Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama mengatakan bahwa pengerjaan jembatan lengkung di kawasan Utan Kemayoran belum selesai. Jembatan itu juga belum berfungsi untuk dilewati pengunjung.

"Itu belum selesai si memang (pekerjaannya). Belum difungsikan. Belum dibayar juga itu," kata Setya, Senin (23/12/2019), seperti dilansir CNNIndonesia.

[Video]
Baca juga :