[PORTAL-ISLAM.ID] ANKARA - Mantan Perdana Menteri (PM) Turki Ahmet Davutoglu mengumumkan pada 13 Desember 2019 peluncuran partai politik barunya, bernama "Partai Masa Depan" (Turkish: Gelecek Partisi, GP).
Ahmet Davutoglu menantang Presiden Turki Tayyip Erdogan dengan menyatakan negara itu disandera oleh pemusatan kekuasaan, krisis ekonomi dan suasana ketakutan.
Davutoglu pun menyerukan perbaikan sistem politik Turki. "Mereka yang berkuasa di Turki tidak memiliki agenda selain tetap berkuasa," papar Davutoglu saat mengumumkan partai barunya.
Partai baru itu dapat mengikis dukungan terhadap Erdogan setelah partai berkuasa AKP mengalami kemunduran dalam pemilu lokal awal tahun ini.
Sehari setelah pendirian Partai Masa Depan, Davutoglu menyatakan sistem yudisial Turki telah menjadi mekanisme ketakutan daripada kepercayaan. Dia juga menyatakan ekonomi Turki mengalami krisis yang dalam.
Davutoglu, 60, mengumumkan pengunduran dirinya dari AKP pada September. Menurut dia, AKP yang telah mendominasi politik Turki selama 17 tahun tidak lagi mampu menyelesaikan berbagai masalah negeri dan terlilit perselisihan internal.
"Meski semua tekanan dan suasana ketakutan yang mereka coba ciptakan, kita harus bersama menyusun masa depat demokratis dan sejahtera untuk negara kita," papar Davutoglu, dilansir Reuters.
Davutoglu menjadi PM pada 2014 hingga 2016 sebelum digantikan oleh loyalis Erdogan lainnya, Binali Yıldırım, hingga Turki berganti ke sistem presidensial.
Tanpa menyebut nama Erdogan, Davutoglu mengkritik pemusatan kekuasaan pada satu pemimpin yang berkuasa di Turki sejak awal 2003, pertama sebagai PM dan kemudian presiden. [Sindonews]