Gus Qoyyum: Menghina Nabi Hukumnya Kafir


[PORTAL-ISLAM.ID] Baiklah, sekarang mari kita simak penuturan Gus Qoyyum perihal orang-orang yang menyakiti dan melakukan penghinaan kepada Rasulullah Muhammad shalallahu 'alaihi wa alihi wasallam secara verbal.

Saya tegaskan, Gus Qoyyum sama sekali tidak menyebut secara eksplisit bahwa yang dimaksud adalah Gus Muwafik. Tapi Gus Qoyyum mengirimkan pesan kepada siapa saja, jangan coba-coba melakukan penghinaan, sekecil apapun kepada Rasulullah!

Berikut saya kutip pernyataan Gus Qoyyum seperti video yang sudah beredar. Dengan sedikit penyesuaian atau adaptasi bahasa.

Gus Qoyyum membacakan kitab yang berjudul: Al I'lam Bi Qawathi'il Islam karya Syaikh Ibnu Hajar Al Haitami.

Pada halaman 160 di kitab tersebut, Ibnu Hajar Al Haitami menulis, kalau seandainya ada orang yang mengatakan Rasulullah itu kukunya panjang, dengan maksud merendahkan, mengejek, atau untuk menisbatkan suatu kekurangan atau ketidaksempurnaan fisik Rasulullah, maka orang tersebut telah kafir!

Tapi kalau tidak dimaksudkan untuk menghina dan mengejek Rasulullah, orang tersebut tidak sampai jatuh pada kekafiran. Tapi yang bersangkutan harus dihukum keras! Apa hukumannya?

Kalau tidak bisa kita lakukan secara fisik, maka kita harus melakukan hukuman sosial. Biar orang tersebut belajar dulu tata krama bagaimana memuliakan Nabi. Jangan diberi kesempatan pidato dulu, sampai ia selesai belajar ilmu tatakrama tersebut.

Sedang di halaman 264 masih pada kitab yang sama, Al Haitami menulis: Barang siapa yang menyebut Rasulullah itu seperti orang yang buruk rupa dan buruk jenggot, maka orang itu bisa dihukum mati.

Duh, sungguh mengerikan memang kalau sampai kita berani menghina Rasulullah atau merendahkan kemuliaannya: fisik, karakter atau apapun yang terkait dengan beliau. Naudzu bilLah!

Pada kutipan pernyataan Al Haitami yang dibacakan Gus Qoyyum, itu baru menyebut kukunya panjang. Apalagi yang lebih keji dari itu, semisal rembes dan lain sebagainya.

Qus Qoyyum membaca tiga kitab. Tapi saya kutip hanya satu kitab ini saja. Termasuk sebenarnya Gus Qoyyum menjelaskan panjang lebar terkait hal yang menghina dan meyakiti Rasulullah saw, tapi saya kutip hanya pada hinaan secara verbal.

Sekali lagi saya menyeru kepada semua orang, yang mendukung Gus Muwafik, untuk tidak bermain-main dengan hal ini. Apalagi mencari-cari pembenaran sekedar untuk menutupi kesalahan yang bersangkutan.

Percayalah, dalam hal orang menghina Rasulullah, kalau dia muslim, tidak akan bisa kita carikan pembenaran apapun. Semakin Sampean cari pembenarannya, justru kesalahan baru yang aka mengemuka.

Kecuali kalau orang yang menghina tersebut adalah orang kafir. Sebab kekafirannya itu sendiri adalah penyebab utama dia melakukan penghinaan.

Lha ini orang kafir aja yang serius belajar (meneliti Islam), para orientalis, tak akan melakukan penghinaan. Sebab bagi para orientalis, walau mereka tidak beriman, tetap saja yang mereka ketahui tentang Sayyidina Muhammad hanyalah keindahan.

Bagi kita orang beriman, sebenarnya cukup kesaksian Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq, “Thibta hayyan wa mautan!”

Itu diucapkan oleh Abu Bakar di hadapan jenazah mulia Rasulullah, “Engkau mewangi indah, sepanjang hidupmu hingga kewafatan, Duhai Nabi!”

(Oleh: Ustadz Abrar Rusdi Rifai)

[Video - Gus Qoyyum Tentang Penghina Nabi Muhammad SAW]
Baca juga :