Dari KPK, Skenario Allah untuk UAS dan Muwafiq
Di pemerintahan, mungkin Muwafiq mendapatkan karpet merah untuk berceramah. Sebaliknya, Ustad Abdul Somad mendapatkan tuduhan jahat atas undangan ceramah di KPK.
Berceramah ditempat yang sama, tapi mendapatkan perlakuan berbeda. Ada tuduhan jahat pada Ustad Abdul Somad atas aktifitas ceramahnya di KPK yang dianggap kesalahan mengundang dirinya. Sebaliknya, ada pujian pada Muwafiq atas ceramahnya di gedung yang sama.
Pemerintah melalui KPK memoles citra Muwafiq, dan pemerintah juga melalui KPK memberikan stigma buruk pada UAS.
Apa yang terjadi pada diri UAS dan Muwafiq adalah perbuatan manusia dengan skenarionya. Namun, skenario Allah tetaplah lebih indah membalas perlakuan manusia yang culas dan tak beradab.
Saat ini, justru Muwafiq menadapatkan kecaman dari muslim Indonesia. Rusak namanya, terbongkar aibnya yang hanya budayawan namun dipoles bak ulama ahli surga. Tak ada lagi keindahan atas sosoknya.
Fotonya beredar untuk disandingkan dengan berbagai hinaan, di edit dan menempelkannya dengan pose binatang. Sekedar memperlihatkan, jika ia dihina apakah ada rasa kemarahan pada jemaahnya?
Walaupun sudah meminta maaf, hukuman sosial tetap terus berjalan menunjukkan bahwa hal demikian tidak boleh terjadi lagi. Seorang ulama harus lah meninggikan Nabinya sebagai bentuk beriman padaNya. Jangan berbicara tanpa ada dalil atas kesaksiannya.
Jila ulama bisa merendahkan NabiNya, bayangkan apa yang bisa dilakukan oleh jemaahnya? Jika bukan umat Islam yang meninggikan NabiNya, pada siapa kita berharap atas kemuliaanNya?
Rencana dan skenario Allah, tetaplah indah ketika sudah terlaksana.
UAS direndahkan, namun ditinggikan derajatnya ketika ditolak KPK. Beliau mendapatkan kehormatan ditempat lainnya. Muwafiq mendapatkan Tahta sebagai ulama penguasa, namun direndahkan oleh umat muslim negeri ini. Dikejar dan di tuntut ke polisi oleh muslim sendiri.
Denger kabar dibekasi, dirinya dilempari..🙊
By Setiawan Budi (fb)