The Power Of UAS


The Power Of UAS

UAS kembali bikin panas setan-setan. Beliau membuat orang-orang yang hobi otak-atik angka kebakaran. Kehadiran UAS di gedung KPK berbuntut panjang. Ketua KPK berkata, UAS yang tampil sebagai penceramah dengan tema integritas tanpa izinnya. Dia bilang, karyawan yang mengundang dan kini sedang diperiksa. Lebih lanjut dia bilang, menolak UAS karena keberpihakannya saat pilpres kemarin pada salah satu paslon. Padahal dua kubu yang bertarung di pilpres kemarin sudah bergabung. Ternyata dia belum move on, tapi anehnya pasukan penjilat penguasa kelas kaki lima sering teriak pasukan gagal move on pada pengkritik penguasa. Itu ibarat nunjuk muka sendiri.

Bukan sekali dua kali UAS ditolak untuk berceramah. Lagi-lagi oleh kelompok yang sama, dengan alasan yang sama pula. Anti Pancasila dan intoleran katanya. Pancasila yang mana? Mengutip pernyataan Sudjiwo Tejo saat beliau jadi bintang tamu di ILC. Pancasila yang mana? Pancasila tidak ada, yang ada hanya gambarnya. Kalau Pancasila ada, tentunya keadilan merata. Kenyataannya orang-orang yang teriak anti Pancasila pada orang lain, hanya karena orang-orang itu tidak mau jadi penjilat penguasa.

Seandainya UAS mau jadi penjilat penguasa macam yang lain, dapat dipastikan UAS aman-aman saja, kebal hukum pastinya.

Akan tetapi UAS memilih berkata benar. Sering mendengar beliau berkata dalam ceramahnya "bicara mati, tidak bicara juga mati, lalu kenapa harus takut bicara".

Beliau tidak mau jadi penjilat, menyampaikan apa yang harus disampaikan. Tidak mau tunduk pada badut-badut kekuasaan. Semoga Tuhan selalu melindungimu, di manapun engkau berada ustadz.

(Anna Diana)


Baca juga :