Prabowo Bertemu Dubes Arab Saudi, Singgung Soal Habib Rizieq?


[PORTAL-ISLAM.ID]  Rizieq Syihab mengaku dicekal sehingga tidak bisa keluar dari Arab Saudi. Menhan Prabowo Subianto mengaku akan mempelajari lebih dulu pengakuan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) itu.

"Saya pelajari dulu ya. Nanti kita pelajari dulu. Saya belum dengar," kata Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 12 November 2019.

Hari ini, Prabowo dijadwalkan menerima kunjungan Duta Besar Arab Saudi, Mr Esam A. Abid Althagafi. Apakah pertemuan keduanya juga menyinggung pengakuan Rizieq tersebut?

"Mudah-mudahan. Nanti kita lihat," ucapnya.

Disinggung janjinya semasa capres akan memulangkan Rizieq ke Tanah Air, Prabowo tak memberikan jawaban secara khusus. Sebelumnya, Prabowo pernah menyampaikan akan menjemput Rizieq saat menghadiri perayaan Hari Santri Nasional sekaligus milad Front Santri Indonesia ke-1, yang digelar Front Pembela Islam (FPI) di Bogor, Jawa Barat.

Kala itu, dia berharap bisa membawa Rizieq Shihab kembali ke Tanah Air sebelum terpilih sebagai presiden di Pilpres 2019.

"Kalau bisa Habib Rizieq sebelum saya terpilih bisa kembali. Kalau tidak, saya yang akan jemput beliau," ujar Prabowo dalam keterangan persnya, Senin malam 22 Oktober 2018.

Seperti diberitakan kemarin, melalui channel Youtube Front TV, Rizieq Syihab menunjukkan lembaran kertas yang diklaim sebagai surat pencekalan untuknya. Dia merasa heran mengapa sampai saat ini dirinya seakan terkurung di Arab Saudi, padahal tak melakukan tindak pidana apapun.

"Saya dicekal di sini (Arab Saudi) bukan karena saya lakukan pelanggaran keimigrasian, bukan saya melakukan pelanggaran pidana atau perdata, bukan karena saya melakukan sesuatu kejahatan di Saudi ini, tidak. Karena alasan keamanan," ujar Rizieq dikutip dari channel Youtube Front TV, Senin 11 November 2019.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengaku tidak tahu soal surat pencekalan yang diklaim atas permintaan pemerintah Indonesia. Dia pun meminta Rizieq mengirimkan salinan surat tersebut ke mejanya.

"Saya tidak tahu itu surat, suruh kirim ke saya lah, saya ingin tahu surat resmi atau berita koran atau apa, cuma diginikan di medsos," kata Mahfud, seperti dilansir Merdeka.
Baca juga :