LUTFI ALFIANDI "PAHLAWAN" DI NEGERI YANG SAKIT


LUTFI ALFIANDI "THE HERO"

Foto itu begitu heroik ...
Bukan seorang dewasa atau orang tua
melainkan seorang anak pelajar STM
Ia berjalan kaki dan tangannya memegang erat Sang Saka persis seperti para pahlawan masa revolusi menentang agresi militer Belanda.

Lutfi Alfiandi, anak remaja itu, berjalan kaki memegang merah putih sambil menutup perih matanya terkena gas air mata dalam sebuah demonstrasi menentang kebijakan negara yang melemahkan pemberantasan korupsi yang menghancurkan negara.

Apa artinya?
Dia pahlawan!!

Bahkan, lebih dari pahlawan, karena dilakukannya saat usianya masih pelajar.
Usia saat teman-teman segenerasinya kebanyakan menghabiskan waktunya main-main mencari kesenangan, main game, balap motor, tawuran bahkan narkoba.

Tapi Lutfi tidak, ia turun ke jalan membela negara yang sedang dalam bahaya bersama puluhan teman-temannya yang lain dan ribuan mahasiswa peduli negara.

Rasa nasionalisme mereka tinggi, tanggung jawabnya besar dan ...

foto itu begitu heroik!!
Membaggakan keluarga, masyarakat dan negara.

Lihatlah hal lainnya ...
Anak itu wajahnya bersih,
adabnya sopan ke orang tua
dan kesayangan ibunya.
Ibunya pun mendo'akan dengan pesan-pesan kashalehan.

Tapi di negara yang sedang sakit
Sang Pahlawan malah harus menerima tuduhan radikal
Ia harus diadili atas perbuatannya membela negara
dan anak pelajar itu harus mendekam di penjara.
Tanpa ampun.
Kita kehilangan cahaya
mana benar mana salah

Kalau saya presiden ...
akan saya bela dan bebaskan dia
bahkan memberinya penghargaan
karena anak itu istimewa

Tapi di negeri yang sedang sakit, hukum lemah, moral merosot dan seabrek ironi
akal sehat adalah akal sakit
akal sehat malah ancaman
akal sehat malah terpenjara
yang dirayakan bersama dengan suka cita
dan gegap gempita!!

Bandung, 30-11-2019

Dr. Moeflich Hasbullah
(Pakar sejarah)


Baca juga :