Evo Morales dan Bangsa Indonesia


[PORTAL-ISLAM.ID]  Dia adalah Presiden Bolivia yang mengundurkan diri karena keterpilihannya sebagai Presiden yang diduga curang. Suara tuduhan menggema seantero negeri. Demonstrasi dilakukan rakyat pasca pemilihan umum. Di samping Morales, Wakil Presiden Alvaro Garcia Linera juga ikut mengundurkan diri.

Tuduhan kecurangan Pemilu gencar disuarakan. Organisasi Negara Negara Amerika (OAS) mengumumkan terjadi manipulasi hasil penghitungan suara. Suara demonstran rupanya memekakkan telinga sehingga demi stabilitas dan kedamaian akhirnya Morales mengundurkan diri.

Rakyat Bolivia cukup kuat dalam menekan dan mengkritisi kecurangan Pemilu.

Pada tahun 2018 kekuatan rakyat juga mampu  melakukan "pressure" kepada Walikota San Buenaventura, Javier Delgado. Dengan tuduhan ingkar janji maka rakyat memasungnya. Rakyat menghukum pemimpin yang tukang bohong atau ingkar janji dan  pak Walikota pun tak berdaya.

Dalam aksi demonstrasi pasca 20 Oktober ini Walikota Vinto, Patricia Arce diseret tanpa alas kaki, disiram cat merah dan dicukur rambutnya. Kesalahannya karena memerintahkan polisi untuk meredam unjuk rasa dan dianggap bertanggungjawab atas tewasnya dua orang pengunjuk rasa.

Rakyat memang marah pada Evo Morales dan rezimnya.

Potret Bolivia seperti Indonesia, aksi pasca Pemilu KPU dan Bawaslu. Tetapi di Indonesia nampaknya bisa diredam meski kejanggalan juga sangat mencolok. Korban 22 Mei berjatuhan tanpa proses jelas pelakunya. Berlanjut ke aksi revisi UU KPK dan RUU lainnya. Kembali ada korban tewas dari pengunjuk rasa. Presiden Jokowi sewajarnya bertanggung jawab. Jejak itu tak boleh menguap.

Ada sinyal akan keluarkan Perppu untuk menganulir UU KPK hasil revisi. Tetapi ketika suasana aksi reda, Perppu tak jadi dikeluarkan.

Tak ada kasus pemasungan karena ingkar janji atau pencukuran rambut karena perintah pada polisi ala Bolivia. Presiden pun tidak bisa mundur.

Bangsa Indonesia ini luar biasa baik, penyabar dan toleran. Berangkulan seperti Paloh dan Shohibul. Capres pun bahagia jadi Menteri seperti Prabowo.
Juan Evo Morales punya moral untuk mundur. Pemimpin yang tak tau diri bukan Morales tapi moral "less". Tidak punya malu dan tak punya moral.

Konon yang mampu memerintah pejabat mundur hanya tukang parkir. Jika rakyat yang meminta, justru akan maju terus pantang mundur. Meskipun terbukti bahwa sebenarnya ia tak mahir mengatur. Memimpin dengan ngawur dan ngelantur.

Bandung, 13 November 2019

Penulis: M. Rizal Fadillah
Baca juga :