Cebong-Kampret-Abu-abu.. Kenapa Semua Bersimpati Kepada Habibie?


[PORTAL-ISLAM.ID] Subuh ini saya terbangun. Seperti subuh-subuh yang lain. Tapi hari ini saya sedikit tercenung, merenung.

Timeline masih penuh dengan ungkapan duka cita terhadap Pak Habibie. Semua kehilangan.
Kubu Kampret, Kubu Cebong, Kubu Bebek Abu-abu, bahkan Golput semua bersatu. Mendoakan yang terbaik bagi Almarhum.

Begitulah. Kepergian orang baik akan selalu meninggalkan wangi bunga. Sedangkan kematian orang jahat akan di-iringi umpat dan hujat. Tentukan dimana posisimu mulai saat ini. Karena cepat atau lambat, dengan terpaksa atau dengan sukarela, perjalanan itu akan kita lalui juga...

Subuh ini sama dengan subuh-subuh sebelumnya. Subuh yang sama setiap hari menjumpai kita. Subuh yang setiap datang mengurangi satu hari dari jatah hidup kita di dunia ini. Mengurangi jatah hidup saya. Mengurangi jatah hidup kamu. Mengurangi jatah hidup Prabowo. Mengurangi jatah hidup Jokowi. Mengurangi jatah hidup Wiranto, LBP, AM Hendropriyono, Muldoko, Sri Mulyani dan lainnya (semoga saja mereka bisa membaca ini). Jadilah orang baik, berbuat baik untuk rakyat agar kelak meninggalkan wangi bunga bagi bangsa ini.

Selamat Jalan Pak Habibie. Senyum dan pelukan hangat Bu Ainun menunggu-mu di dunia sana. Seperti yang berulang kali engkau ucapkan, engkau percayai dan engkau mau. Semoga Allah SWT menerima semua amal ibadahmu, mengampuni semua kesilapan dan kekhilafan mu, menempatkanmu diantara orang-orang beriman.

Saya bersaksi bahwa engkau adalah orang baik dan salah satu pemimpin terbaik kami.

Selamat jalan, pak....

(By Azwar Siregar)

Baca juga :