Bayi Korban Asap & Tangisan Khalifah Umar


[PORTAL-ISLAM.ID]  Cover koran Republika (19/9/2019), bayi berusia 3 hari meninggal dunia di Pekanbaru, Riau, diduga akibat asap kebakaran hutan dan lahan. Menurut kedua orangtuanya berdasarkan hasil diagnosis dokter, bayi berusia tiga hari itu diduga meninggal karena virus akibat kabut asap yang membuatnya sesak nafas.

***

DULU... Khalifah Umar bin Khathab ketika diingatkan akan seorang wanita yang anak bayinya rewel, karena si ibu ingin menyapihnya.

Umar pun bertanya, "Berapa usia anak Anda?" Si ibu menjawab, "Baru beberapa bulan saja." Umar bin Khathab kemudian berkata, "Celakalah Anda! Kenapa Anda terlalu cepat menyapihnya?"

Si ibu menjawab, "Karena Umar hanya memberi jatah makan terhadap anak² yang telah disapih saja."

Ketika salat subuh berlangsung, Umar yang saat itu menjadi imam salat, bacaannya bahkan sampai nyaris tidak begitu jelas karena tangisannya.

Kemudian Umar bin Khathab pun berkata kepada dirinya sendiri, "Celakalah engkau wahai Umar! Berapa banyak anak bayi kaum muslim yang telah kau bunuh!"

Sejak saat itu, Umar meminta salah seorang pejabatnya untuk mengumumkan ke seluruh penjuru negeri, "Janganlah kalian terlalu cepat menyapih anak² kalian. Sebab, kami (negara) lah yang akan menjamin bagi setiap anak yang lahir."

Apa yang dilakukan pemimpin agung Khalifah Umar bin Khathab di atas semata-mata didasar oleh sebuah perasaan takut, yaitu takut kepada Allah. Takut akan hari pertanggungjawaban. Begitulah model kepemimpinan yang didasari oleh keimanan dan ketakwaan.

Andai pemimpin negeri ini punya keimanan seperti Khalifah Umar, dia tak akan bangga dengan selfie-selfie.

Baca juga :