Maruarar Bela Jokowi, Rocky Gerung: Seberapa Dekat Ara dengan Presiden?


[PORTAL-ISLAM.ID]  Adu argumen terjadi antara Rocky Gerung dan Politisikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maruarar Sirait saat diskusi tentang pemindahan ibu kota negara.

Hal itu bisa dilihat dari dari video yang diunggah kanal YouTube Indonesia Lawyers Club pada Rabu 21 Agustus 2019.

Menariknya selepas minum dan diberi kesempatan berbicara, Rocky Gerung langsung melayangkan pertanyaan menohok kepada Maruarar Sirait.

"Oke nama saya tadi banyak disebut-sebut oleh Ara. Seberapa dekat Anda dengan Presiden?" tanya Rocky Gerung kepada Maruarar Sirait.

Pertanyaan tersebut pun disambut gelak tawa dari penonton di studio ILC. Selepas itu Maruarar menyebut bila presiden bukan seorang feodal.

"Presiden ini dekat,  saya nggak setuju bang bahwa presiden feodal. Dia bisa ngomong terima kritik," timpal Maruarar Sirait.

Jawaban itu nyatanya tak membuat Rocky puas, ia menegaskan kembali pertanyaannya semula.

"Saya sudah dengar itu, pertanyaan saya seberapa dekat Anda dengan presiden? Kan saya tanya dekat sekali, biasa atau dekat sekali?"ujar Rocky.

Namun Maurar Sirait enggan menanggapi pertanyaan itu secara gamblang.

"Yang penting adalah saya bisa menyampaikan apa yang benar, apa yang saya dengar, apa yang saya lihat dan apa yang saya yakini benar," jawab Maruarar.

"Jadi kalau kita dekat itu, bukan kita minta-minta proyek dan sebagaianya atau mempertahankan jabatan,"imbuhnya.

Perbincangan yang memanas itu diredam oleh pemandu acara ILC, Karni Ilyas pun mencoba memberi kesimpulan.

"Dia nggak pertanyakan itu, saya jawab cukup dekat," ungkap Karni Ilyas untuk menengahi Rocky dan Maruarar.

Sebelumnya Maruarar Sirait menyatakan ketidaksetujuannya dengan pendapat Fahri Hamzah yang menyinggung sistem feodal di pemerintahan Jokowi.

Baginya pemerintahan Jokowi terbuka dan tidak menutup kemungkinan menarik para oposisi terlibat dalam pemerintahan selanjutnya.

"Dua atau tiga bulan lalu saya bilang ke Rocky Gerung akan sangat menarik kalau orang yang menentang dikasih kesempatan, karena orang bagus ada di Gerindra dan partai lain," ungkap Maruarar Sirait.
Baca juga :