Hong Kong Membara, Pasukan Paramiliter China Dikerahkan


[PORTAL-ISLAM.ID] Situasi Hong Kong samakin memanas. Demo berkepanjangan. Bahkan kini sudah tahap perang saudara.

Terbaru, demonstran melakukan aksinya di bandara.

Tak cukup berdemo di gedung-gedung pemerintahan sejak awal Juni lalu, para pengunjuk rasa menyerbu bandara Hong Kong pada Kamis pekan lalu.

Demonstrasi di bandara semakin tidak kondusif pada awal pekan ini hingga memaksa otoritas membatalkan seluruh penerbangan dari dan menuju Hong Kong pada Senin (12/8/2019).

Demonstran Hong Kong kembali mengepung bandara pada Selasa (13/8) setelah berhasil melumpuhkan tempat itu sehari sebelumnya hingga membuat otoritas membatalkan seluruh penerbangan.

Para pedemo memblokade dua terminal bandara hingga memicu otoritas kembali membatalkan penerbangan keberangkatan.

China mengecam demonstrasi di Bandara Internasional Hong Kong selama beberapa hari terakhir dan menyebut unjuk rasa itu menyerupai aksi teroris, Rabu (14/8).

Pernyataan itu diutarakan Beijing menyusul laporan yang menyebut bahwa para demonstran menyerang dua pria saat unjuk rasa berlangsung di bandara tersibuk kedelapan di dunia itu.

"Kami mengungkapkan kecaman paling keras terhadap aksi-aksi yang menyerupai aksi teroris ini," ucap juru bicara Kantor Dewan Urusan Negara China untuk Urusan Hong Kong dan Makau, Xu Luying, Rabu (14/8/2019), seperti dilansir CNN.

"Aksi para pemrotes sangat merusak citra Hong Kong di mata internasional dan secara serius melukai perasaan sejumlah besar saudara-saudara China," kata Xu.

Selain itu RRC juga sudah mengancam masyarakat Hong Kong yang berdemo akan berhadapan dengan pasukan paramiliter Cina.

People's Amred Police Force, bagian dari anggota paramiliter di bawah kesatuan militer pusat China, sudah ditempatkan di stadion di Wilayah Shenzen, beberapa mil dari perbatasan Hong Kong.

[Video]
Baca juga :