TOGOG vs SMART


TOGOG vs SMART

[PORTAL-ISLAM.ID] Pilkada DKI belum berakhir, kaum pecundang otak dikit masih terus meronta ronta, merengek-rengek ditepian jalan. Kekalahan yang mereka terima lebih sakit dari putus cinta.

Mereka membuat rangkaian kalimat-kalimat dungu melampiaskan kekesalan sekedar menghibur hati mereka sendiri.

Semakin hari stress yang mereka hadapi secara kolektif menciptakan sakit jiwa bersama bernama TOGOG (Tolol, Goblok, Gila.)

Dilain sisi Gubernur terpilih Anies Baswedan bekerja terus tanpa henti membuktikan semua yang dikatakan, menunaikan yang dijanjikan. Anies merangkul semua orang; baik yang mendukung maupun yang tidak.

Dengan kepandaiannya berkomunikasi dan kebijkan-kebijakannya yang cerdas, berorientasi pada keadilan sosial.

Para pendukung Anies semakin hari semakin bertransformasi menjadi SMART (Semangat Aspirasi Rakyat), mereka memahami Gubernur terpilih itu setiap kebijakkannya bernuansa keadilan, mengayomi yang kuat melindungi yang lemah. Semua harus taat pada aturan.

Kampung Akuarium dibenahi, para penghuni Apartemen yang diperlakukan sewenang-wenang oleh pengembang dilindungi, dan pengembang harus taat pada aturan.

Puluhan prestasi atas berbagai kebijakan cerdasnya menghampiri Balaikota.

Para pecundang Togog dan Kaum Smart berhadap-hadapan di media sosial.

Kaum Togog memiliki modal awal yaitu berani malu, ngomog dulu, komentar dulu, mikir belakangan.

Kaum Smart menghadapi dengan data, kaum smart sudah terbiasa mendengar beragam pidato Anies, cara dia berargumentasi, cara dia merangkai data valid.

Kaum Togog belajar dari junjungannya yang terbiasa memaki dan memaki tanpa memilki kemampuan berkomunikasi, yang sifat itu menular dan menjalar kelapisan mereka para pecundang sakit hati berotak dikit.

Togog Vs Smart semakin terlihat jauh jarak intelektual diantara keduanya.

(By Geisz Chalifah)

Baca juga :