TGB Ungkap Kaidah Agama Prioritaskan Stabilitas dari Iman, Alumni Al-Azhar Sebut itu KELIRU


[PORTAL-ISLAM.ID]  TGB Ungkap Kaidah Agama Prioritaskan Stabilitas dari Iman

Mantan Gubernur NTB pendukung 01 Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi menegaskan pentingnya keamanan dan stabilitas suatu negara.

Bahkan, kata TGB, begitu akrab disapa, para ulama berpendapat bahwa keamanan hendaknya didahulukan sebelum iman. "Kaidah pokok para ulama, yaitu al-aman qabla al-iman, yang maknanya keamanan didahulukan sebelum iman," ucap TGB dalan acara Halal Bihalal Perhimpunan Adovokat Indonesia (Peradi), di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2019).

TGB menjelaskan, hal itu bukanlah berarti menomorduakan keyakinan (iman) kepada Allah bagi seorang Muslim. Namun, dia mengatakan, seluruh ikhtiar untuk menghadirkan keimanan tidak boleh merusak ketertiban sosial dan keamanan bangsa.

Dalam doa Nabi Ibrahim AS (ayah para Nabi yang melahirkan Nabi Ismail hingga Nabi Muhammad SAW--Red), kata TGB, yang diabadikan dalam Alquran pada surah al-Baqarah dan surah Ibrahim selalu diawali doa keamanan. Doa itu berbunyi, "Rabbi ij’al hadza baladan aminan" (“Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini aman.”).

Setelah itu, TGB menjelaskan, barulah doa lainnya, seperti mendirikan shalat, melancarkan rezeki, meminta anak yang saleh, dan seterusnya.

Dia menegaskan, berjuang menegakkan keimanan atau berjihad dengan menghancurkan kemanan berarti orang tersebut tidak berlajar dari Nabi Ibrahim. Karena itu, TGB mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga keamanan bangsa.

Link: https://khazanah.republika.co.id/berita/pu3l10320/tgb-ungkap-kaidah-agama-prioritaskan-stabilitas-dari-iman

TANGGAPAN

Pernyataan TGB ini ditanggapi salah satu alumni Al-Azhar Mesir, Hasmi Bakhtiar.

Menurut Hasmi Bakhtiar, pernyataan TGB itu keliru.

"Pendapat yang mengatakan 'tiada keimanan tanpa keamanan' itu jelas keliru dan bertentangan dengan logika Syariat Islam. Kalau boleh meninggalkan Iman atas nama keamanan maka tidak akan ada peperangan umat Islam demi mempertahankan akidah mereka," kata Hasmi saat diminta pendapatnya oleh redaksi portal-islam.id, Jumat (5/7/2019).

Terkait dalil do'a Nabi Ibrahim yang dikemukakan TGB juga kurang tepat.

"Doa nabi Ibrahim dalam surat Albaqarah itu khusus untuk keamanan Makkah. Dalam hal ini keamanan yang dimaksud ada dua. Pertama keamanan tanpa rasa takut akan musuh. Kedua keamanan dari rasa lapar. Tapi pada kenyataannya perjuangan umat Islam hari ini melawan kedzaliman justru karena hilangnya dua hal tadi. Jadi tidak relevan kalau doa nabi Ibrahim dipakai dalil untuk menghentikan perlawanan terhadap kedzaliman. Justru melawan kedzaliman adalah cara mewujudkan isi doa Nabi Ibrahim," ujar Hasmi.

"Bahkan Allah mencela orang yang menolak beriman takut akan gangguan (keamanan). Seperti yang Allah jelaskan dalam surat Al-Qasas ayat 57...

وَقَالُوٓاْ إِن نَّتَّبِعِ ٱلۡهُدَىٰ مَعَكَ نُتَخَطَّفۡ مِنۡ أَرۡضِنَآ‌ۚ أَوَلَمۡ نُمَكِّن لَّهُمۡ حَرَمًا ءَامِنً۬ا يُجۡبَىٰٓ إِلَيۡهِ ثَمَرَٲتُ كُلِّ شَىۡءٍ۬ رِّزۡقً۬ا مِّن لَّدُنَّا وَلَـٰكِنَّ أَڪۡثَرَهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ

Dan mereka berkata: "Jika kami mengikuti petunjuk bersama kamu, niscaya kami akan diusir dari negeri kami". Dan apakah Kami tidak meneguhkan kedudukan mereka dalam daerah haram [tanah suci] yang aman, yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam [tumbuh-tumbuhan] untuk menjadi rezki [bagimu] dari sisi Kami? Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. [Al-Qasas: 57]," urai Hasmi.

"Bahkan Allah juga menyindir mereka yang berprasangka akan kehilangan keamanan akibat mereka teguh dalam berislam. Allah jelaskan dalam surat Al Ankabut ayat 67

أَوَلَمۡ يَرَوۡاْ أَنَّا جَعَلۡنَا حَرَمًا ءَامِنً۬ا وَيُتَخَطَّفُ ٱلنَّاسُ مِنۡ حَوۡلِهِمۡ‌ۚ أَفَبِٱلۡبَـٰطِلِ يُؤۡمِنُونَ وَبِنِعۡمَةِ ٱللَّهِ يَكۡفُرُونَ

Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan [negeri mereka] tanah suci yang aman, sedang manusia sekitarnya rampok-merampok. Maka mengapa [sesudah nyata kebenaran] mereka masih percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada ni’mat Allah? [Al-Ankabut: 67]."

"Allah pertegas bahwa hilangnya keamanan bagi muslim adalah sebuah cobaan untuk melihat siapa yang sabar. Al-Baqoroh 155

وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَىۡءٍ۬ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصٍ۬ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَٲلِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٲتِ‌ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّـٰبِرِينَ

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. [Al-Baqarah: 155]."

"Kalau menurut logikanya justru keimanan adalah jaminan akan keamanan, bukan sebaliknya," tutup Hasmi Bakhtiar.


Baca juga :