Keberpihakan Kepada Pemimpin Kafir, Benci Kepada Pemimpin Muslim


[PORTAL-ISLAM.ID] Bagaimana AQIDAH seorang muslim yang berpihak kepada Ahok bukan karena sebab kinerja Ahok baik, tapi karena ia benci dengan sesama muslim?

Jawabannya tidak ada perselisihan diantara ulama, aqidah muslim tersebut sudah rusak. Sekalipun anda tanya ke Quraish Shihab jika muslim memilih seorang kafir karena sebab kebencian terhadap sesama muslim.

Yang diperselisihkan para ulama yang membolehkan memilih kafir kemarin itu jika pemimpin kafir tersebut lebih baik dari pemimpin muslim dalam hal kinerjanya. Tapi jika memilih kafir karena sebab kebencian terhadap sesama muslim, dan anda menutup mata pada kebaikan-kebaikan pemimpin muslim ini hukumnya munafik.

Ahok aka BTP sepanjang memerintah Pemprov DKI Jakarta memiliki kinerja pencatatan keuangan yang buruk berdasarkan audit BPK. Terbukti Ahok aka BTP pernah merugikan keuangan negara ratusan miliar dalam pembelian lahan di Cengkareng yang ternyata lahan milik Pemprov DKI Jakarta sendiri. Dan gugatan ini berhasil dimenangkan oleh Pemprov DKI dimasa Anies - Sandi berkat pencatatan keuangan yang baik dan transparan.

Selain daripada itu ada banyak pemborosan-pemborosan anggaran seperti yang selama ini dituduhkan kepada Gubernur DKI saat ini yang ternyata hal tersebut masih tanggungjawab Gubernur sebelumnya yaitu Ahok - Djarot.

Jika hari ini masih ada yang memberikan loyalitas, keberpihakan atau masih membangga-banggakan Ahok sementara anda begitu benci kepada Anies Baswedan, terbukti kebencian anda bukan didasarkan oleh kinerja melainkan karena kecintaan anda terhadap pemimpin Ka-Fir daripada pemimpin muslim.

Keberpihakan seperti ini ancamannya dalam Al Qur'an bisa menjatuhkan pelakunya sebagai satu golongan dengan orang-orang Ka-Fir.

وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

“…Barangsiapa di antara kamu yang menjadikan mereka (Yahudi dan Nasrani) sebagai pemimpin, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka…” (QS: Al-Maidah: 51).

(Oleh: Ustadz Irfan Abu Raihan)

*Sumber: fb

Baca juga :