5 Fakta Tentang Anies Baswedan yang Tidak Banyak Diketahui Orang


[PORTAL-ISLAM.ID] Anies Rasyid Baswedan. Gubernur DKI Jakarta ini digadang-gadang sebagai kandidat terkuat Presiden RI 2024.

Lembaga survei Indo Baromater memprediksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal menjadi calon presiden terkuat dari unsur kepala daerah pada Pilpres 2024.

"Anies Baswedan diprediksi bakal menjadi calon presiden terkuat pada Pilpres 2024," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qadari di kawasan Tebet, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

"Lulusan UGM tersebut menjadi calon bintang pada pilpres lima tahun mendatang. Sebab jika pada Pilpres 2019 ini Presiden Joko Widodo kembali terpilih, maka tidak ada calon petahana lagi pada kontestasi periode berikutnya," kata dia menambahkan.

Indo Barometer juga menilai Anies mampu mengikuti jejak Presiden Joko Widodo membangun elektabiltas di tingkat nasional saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta hanya dalam waktu 2 tahun (2012-2014).

Faktor lain adalah latar belakang Anies yang dianggap mewakili kelompok Islam modernis karena mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu pernah menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) saat kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

"Sebagaimana diketahui, mantan aktivis HMI cukup banyak tersebar di berbagai partai politik dan turut mewarnai kancah percaturan politik di Indonesia," kata Qodari.

Berikut 5 Fakta tentang Anies Baswedan yang tidak banyak diketahui orang:

Terkenal dengan Indonesia Mengajar


Yayasan non profit yang bergerak di bidang pendidikan ini memang besar di tangan seorang Anies Baswedan. Sudah tak terhitung berapa lulusan Indonesia Mengajar yang mengabdi di pelosok negeri ini untuk mengajar.

Indonesia Mengajar (IM) merupakan sebuah lembaga nirlaba yang merekrut, melatih, dan mengirim generasi muda terbaik bangsa ke berbagai daerah di Indonesia untuk mengabdi sebagai Pengajar Muda di Sekolah Dasar (SD) dan masyarakat selama satu tahun.

Penggagasnya, Anies Baswedan memulai gerakan Indonesia Mengajar pada tahun 2009 untuk menjadi lebih dari sekadar program, tetapi sebagai gerakan untuk mengajak bersama masyarakat yang berikhtiar untuk ikut berperan aktif mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai wujud upaya melunasi janji kemerdekaan.

Sebagai inisiator, sejak pertengahan 2009 Anies mulai mengajak beberapa kawan seide untuk membentuk GIM (Gerakan Indonesia Mengajar) dan mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia, bukan melalui seminar dan diskusi tetapi melalui program konkret mengirimkan sarjana terbaik Indonesia menjadi Guru SD di pelosok negeri yang tak terjangkau.

Rektor Termuda di Indonesia


Anies Baswedan yang memulai karir sebagai peneliti dan dosen ini sempat menjadi rektor di Universitas Paramadina. Anies Baswedan yang waktu itu baru berusia 38 tahun ini memang memiliki karir yang cemerlang. Ia berhasil membawa Universitas Paramadina menjadi salah satu kampus swasta berkualitas. Abies Baswedan juga tercatat sebagai rektor termuda yang pernah ada di Indonesia.

Menempuh 4 Tahun Masa Pendidikan Ketika SMA


Fakta yang ini mungkin belum diketahui banyak orang. Anies Baswedan ternyata menempuh pendidikan SMA selama 4 tahun. Tenang Anies bukan tinggal kelas melainkan ia sempat menjalani satu tahun studinya di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat. Ia terpilih menjadi salah satu perwakilan Indonesia di pertukaran pelajaran yang dilaksanakan di Amerika Serikat.

Mengantongi 3 Gelar Akademik


Setelah menyelesaikan SMA, Anies masuk ke Fakultas Ekonomi di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta (1989-1995). Dia menyandang gelar sarjana ekonomi pada usia 26 tahun. Bukan hanya sarjana ekonomi, Anies juga punya dua gelar lainnya S2 dan S3 di Amerika Serikat.

Amerika Serikat (1997-2005): Anies mendapat beasiswa Fulbright dari AMINEF untuk melanjutkan kuliah masternya dalam bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs, University of Maryland, College Park pada tahun 1997. Ia juga dianugerahi William P. Cole III Fellow di universitasnya, dan lulus pada bulan Desember 1998.

Sesaat setelah lulus dari Maryland, Anies kembali mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya dalam bidang ilmu politik di Northern Illinois University pada tahun 1999. Dia bekerja sebagai asisten peneliti di Office of Research, Evaluation, and Policy Studies di kampusnya, dan meraih beasiswa Gerald S. Maryanov Fellow, penghargaan yang hanya diberikan kepada mahasiswa Northern Illinois University yang berprestasi dalam bidang ilmu politik pada tahun 2004. Disertasinya yang berjudul Regional Autonomy and Patterns of Democracy in Indonesia menginvestigasi efek dari kebijakan desentralisasi terhadap daya respon dan transparansi pemerintah daerah serta partisipasi publik, menggunakan data survei dari 177 kabupaten/ kota di Indonesia. Dia lulus pada tahun 2005.

Jadi tiga gelar akademik Anies: Sarjana Ekonomi, Master Keamanan Internasional dan Kebijakan Ekonomi, Doktor Ilmu Politik.

Dari TK Sampai Sarjana Sekolah di Jogja

Pada usia 5 tahun, Anies didaftarkan orang tuanya di taman kanak-kanak Masjid Syuhada, Yogyakarta. Setelah tamat, ia meneruskan di SD Laboratori, SMP Negeri 5, dan SMA Negeri 2. Semuanya di Kota Yogyakarta. Anie lulus SMA pada tahun 1989, dan dilanjutkan kuliah S1 di UGM Yogyakarta.

Anies Baswedan (kiri) saat Wisuda S1 UGM, 20 November 1995

Baca juga :