[PORTAL-ISLAM.ID] Seorang mantan Danjen Kopassus yang memiliki jam terbang tempur tinggi membela NKRI sekaligus lulusan terbaik Akademi Militer dikriminalisasi habis-habisan di depan Pers TANPA PEMBELAAN hanya karena Beliau bergabung dengan Bapak Prabowo.
Berikut pembelaan yang disampaikan Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo yang disampaikan melalui akun Instagramnya:
Kalian punya segalanya, tapi JANGAN HINA KAMI para purnawirawan.
Setahu saya:
(1) Pak Narko tidak ditangkap di Bandara;
(2) Pengiriman senjata dari Aceh ke Jkt tidak sepengetahuan pak Narko, shg tidak benar dia menyelundupkan senjata.
(3) Senjata yg expose saat konferensi pers itu M4 baru; bukan senjata yg dituduhkan milik pak Narko (M16A1 laras pendek bekas) yg dlm kondisi rusak (tidak laik pakai);
(4) Bila M4 yg diekspose dgn panjang laras 10,5 inch spt itu dipasang suppressor apa pun, suaranya tetap keras, lagi pula muzzle brake A2 standard yg diujung laras senjata tsb tidak compatible dengan suppressor yg diperlihatkan di depan awak media.
(5) Senjata yg dituduhksn dimiliki pak Narko itu senjata serbu laras pendek (karaben) shg tidak laik digunakan utk sniper yg panjang larasnya minimal 24”.
(6) Senjata sdh dirampas, pak Narko sdh ditahan di Pomdam Jaya, tetapi dlm kerusuhan 21-22 masih ada korban jiwa krn tertembak. Ini menunjukkan tuduhan pak Narko akan menciptakan martir adalah tidak benar
(7) Pak Narko adalah Petarung tulen. Lulus Terbaik Pendidikan Komando. Tugas tempur minimal 9 kali. Ketiga anaknya lahir saat dia tugas operasi, dan satu-satunya anak lelakinya Penerbang TNI AU gugur dlm tugas, dan dimakamkan di TMPN Kalibata.
Oleh karenanya itu menuduh Mayjen TNI purn Soenarko sebagai pelaku makar sangat menyakitkan bagi kami. Mohon kembalikan nama baik Pak Narko yg sdh “diadili di depan pers tanpa pembelaan”.
Sumber: https://www.instagram.com/p/ByIQaRBhQCs/